Mohon tunggu...
Patricia Karin Devian
Patricia Karin Devian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - ibu dari anak anak lee heeseung (soon)

hobi naksir with people i can't have

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mata Siswi SD Buta akibat Ditusuk Kakak Kelas

18 Oktober 2023   21:35 Diperbarui: 18 Oktober 2023   21:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak dapat dipungkiri, jumlah kasus perundungan di Indonesia saat ini masih sangat tinggi, bahkan belum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan. Masih banyak anak-anak hingga orang dewasa yang mengalami perundungan tanpa adanya pembelaan atau keadilan. Salah satu kasus perundungan yang baru-baru ini terjadi adalah seorang siswi kelas 2 SD yang mengalami buta permanen pada mata kanannya akibat ditusuk oleh kakak kelasnya.

Kejadian yang menimpa siswi kelas 2 SD berinisial SAH itu terjadi di Menganti, Gresik, Jawa Timur pada tanggal 7 Agustus 2023. Menurut sang ayah, Samsul Arif, kejadian bermula ketika sekolah mengadakan lomba-lomba untuk memperingati HUT RI ke-78.

Saat itu, SAH sedang mengikuti lomba yang diadakan di halaman sekolahnya. Namun tiba-tiba seseorang menarik tangannya menuju gang yang berada di antara ruang guru dan pagar. Seseorang yang menarik tangannya tersebut diduga merupakan kakak kelasnya. SAH saat itu dipaksa untuk memberikan uang jajannya namun ia menolak. Hal itu membuat kakak kelasnya merasa marah dan langsung menusuk mata kanan SAH dengan tusuk bakso.

SAH yang terkejut langsung berlari untuk membersihkan matanya yang mengeluarkan air. Saat sudah sampai di rumah, SAH mengeluh kepada ayahnya, Samsul Arif, bahwa mata kanannya sakit dan tidak dapat melihat apapun. Keluarganya yang panik langsung melarikan SAH ke Rumah Sakit Cahaya Giri Bringkang dan kemudian dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan SAH mengalami kerusakan parah pada syaraf mata kanan yang membuatnya mengalami kebutaan permanen. Setelah kejadian ini, SAH baru mengakui jika kejadian seperti ini tidak hanya terjadi sekali dua kali, namun bermula saat SAH duduk di bangku kelas 1 SD. Dirinya selalu dipaksa untuk memberikan uang jajannya. Akibatnya korban sering tidak jajan di sekolah karena kehabisan uang.

Tak lama, Polres Gresik menyita rekaman CCTV dari SDN 236 Gresik, namun rekaman pada tanggal kejadian belum ditemukan. Polisi juga telah menyerahkan rekaman CCTV pada pihak laboratorium forensik Polda Jatim untuk diperiksa lebih lanjut apakah CCTV tersebut benar rusak seperti yang dikatakan pihak sekolah. Namun hal ini ternyata tidak dapat berjalan dengan lancar karena laporan diterima polisi pada tanggal 28 Agustus sedangkan kejadian tersebut terjadi pada tanggal 7 Agustus. Pihak sekolah menyatakan bahwa rekaman CCTV kapasitasnya hanya 12 hari. Sejak kejadian tersebut, kata keluarga korban, SAH masih mengalami trauma dan belum mau masuk sekolah lagi. Bahkan psikolog juga menyarankan agar SAH pindah sekolah untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali. Selain itu lingkungan sekolah lama juga dianggap tidak baik oleh sebagian besar orang.

Dari kejadian ini, masih ditemukan mirisnya kondisi keharmonisan dalam masyarakat di Indonesia. Kasus bullying masih kerap dijumpai belakangan ini. Meskipun sudah banyak sosialisasi dan upaya lain yang bertujuan untuk mencegah adanya perundungan. Karena banyaknya kejadian seperti ini pula yang membuat banyak orang yang berpikir bahwa sekolah bukan lingkungan yang baik dan aman untuk anak-anak. Ternyata, pemahaman tentang buruknya tindakan perundungan masih sangat rendah bagi anak-anak muda, bahkan bisa tergolong miris. Korban juga belum mendapatkan keadilan karena pelaku masih dicari dan belum ditangkap. Insiden ini juga pastinya sangat merugikan korban karena akibat yang ditanggungnya bukan berlaku untuk sehari atau dua hari, melainkan seumur hidupnya.

Peristiwa yang dialami oleh SAH sangat tidak menjunjung tinggi rasa kemanusiaan, kepedulian juga keadilan. Karena bagaimana bisa anak yang seharusnya masih merasakan asyiknya bermain saat pulang sekolah sudah bisa melakukan hal sekeji itu. Hal tersebut tentunya tidak patut untuk dicontoh. Orang tua mana yang rela jika anak harus merasakan buta permanen di usia sekecil itu.

"Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa; engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa. Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."" Dengan membaca ayat Alkitab tersebut, semoga kita bisa senantiasa teguh dan sabar akan tindakan perundungan. Juga semoga tidak ada lagi perundungan yang terjadi karena dampaknya sangat besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun