Mohon tunggu...
Patricia Daniela
Patricia Daniela Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Seorang guru SD kelas 6

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Montessori Curriculum

26 Oktober 2021   23:28 Diperbarui: 27 Oktober 2021   00:08 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Montessori Curriculum | Evergreen Academy Montessori Preschool - Bothell, WA 

Bisa dibayangkan, jika di dalam 1 kelas terdapat kurang lebih 30 siswa. Bisa saja, pendekatan ini menjadi tidak ideal karena guru perlu mengawasi dan mengobservasi begitu banyak siswa. Padahal dalam pendekatan ini, guru perlu mengobservasi satu per satu siswa secara pribadi.

Langkah selanjutnya adalah instruktur harus waspada dan komprehensif dalam pengamatan mereka terhadap pertumbuhan setiap siswa. Karena setiap siswa bebas memilih kegiatan yang akan dilakukannya di dalam kelas, guru harus mengawasi banyak siswa dalam situasi yang sama. 

Jika guru tidak memiliki keterampilan observasi yang tepat, hasil observasi ini mungkin tidak valid. Itulah sebabnya, di kelas yang menggunakan teknik ini, banyak guru yang perlu mendampingi kegiatan belajar. 

Ketersediaan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membantu proses belajar siswa merupakan faktor ketiga yang harus dikaji. Karena setiap kegiatan di dalam kelas memerlukan penggunaan material-material konkrit, strategi ini memerlukan pemahaman yang dalam bagi guru. 

Guru harus mempelajari, melihat tujuan, ketepatan fungsi dari masing-masing material konkrit tersebut, serta mengaturnya secara efektif di dalam kelas sehingga dapat membantu pembelajaran siswa.

Hal yang dapat diamati dan dipelajari adalah bahwa setiap strategi pembelajaran memiliki tujuan dan nilai jika semua persyaratan terpenuhi. Pertimbangan lain adalah sangat penting bagi anak-anak, terutama bagi siswa usia dini, untuk dapat belajar secara langsung melalui penggunaan benda-benda konkrit yang dapat mereka sentuh, lihat, dan pegang. 

Menurut pendekatan ini, ketika proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan sumber daya nyata ini, membantu mengasah kemampuan berpikir kritis hingga kapasitas untuk menyelesaikan masalah secara pribadi dan menjadi konsep dasar yang tertanam dalam diri siswa.

References

Gargiulo, R. M., & Kilgo, J. L. (2020). An Introduction to Young Children with Special Needs Birth Through Age Eight (fifth edition). United States: SAGE Publications, Inc.

Marchall, C. (2011). Montessori education: a review of the evidance base. npj Science of Learning, 11. doi:10.1038/s41539-017-0012-7

Yarmohammadian, M., Bahmaee, A. B., & Saadatmand, Z. (2015, December 29). Principle Elements of Curriculum in the Preschool Pattern of Montessori. International Education Studies. doi:10.5539/ies.v9n1p148

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun