Mohon tunggu...
Samsiatul khusna
Samsiatul khusna Mohon Tunggu...

PELAJAR DI SAMPOERNA ACADEMY

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Kini

10 Mei 2016   15:21 Diperbarui: 10 Mei 2016   15:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

     Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk terbesar di dunia yang menduduki posisi keempat. Predikat ini diberikan karena memang jumlah penduduk Indonesia yang begitu padat. Selain jumlah sumberdaya manusianya yang begitu banyak, negara ini juga kaya akan sumberdaya alamnya yang berlimpah-ruah. Dengan memiliki wilayah yang cukup luas yang terdiri dari berberapa provinsi dan di dalamnya terdapat beraneka ragam suku bangsa. Indonesia merupakan negara yang teramat kaya. Namun, sayangnya sumberdaya alam yang begitu berlimpah  ini kurang dimanfaatkan dengan baik di Indonesia. 

Misalnya pisang, pisang merupakan salah satu komoditas terbesar di indonesia, dan hampir setiap provinsi di Indonesia terdapat banyak sekali tanaman yang bernama pisang ini. Karena jumlahnya yang dapat di katakan begitu banyak akan sangat di sayangkan jika manfaatnya terbuang. Sampai saat ini pemanfaatan kulit pisang hanya sebatas daging buahnya saja dan kulitnya terbuang begitu saja. Sementara kulit pisang yang terbuang ini hanya menjadi limbah kulit pisang yang tidak memiliki manfaat apapun. 

Padahal masih banyak manfaat lain dari kulit pisang yang dapat dimanfaatkan. Kandungan kulit pisang tidak kalah banyaknya dengan daging buahnya, dan bahkan ada kandungan di yang terdapat di dalam kulit pisang yang manfaatnya dapat menggantikan fungsi protein yang ada di dalam protein telur dan susu. 

Di negara yang bisa dikatakan luas dan merupakan negara yang berkembang ini masih banyak kita temui warganya yang tidak sejahterah. Hal yang seperti ini seharusnya menjadi perhatian yang khusus bagi masyarakat Indonesia, karena sekarang ini banyak sekali berita yang bermunculan tentang penyakit busung lapar yang menyerang penduduk Indonesia terutama para anak-anak yang berumur di bawah 17 tahun. Sudah terlihat jelas penyebab dari masalah ini adalah kebanyakan dari mereka yang tidak mendapatkan asupan gizi cukup (gizi buruk). 

Penyebab utamanya adalah keadaan ekonomi yang tidak memadai, sehingga memaksa mereka untuk memakan makanan yang tidak sehat atau tidak bergizi sama sekali, bahkan sebagian dari mereka banyak yang tidak bisa menikmati makanan mereka karena benar-benar tidak ada makanan yang bisa mereka makan. Lagi-lagi kepadatan penduduk yang menjadi sumber munculnya masalah yang demikian, penyebaran penduduk yang tidak merata semakin memberi peluang besar tejadinya masalah busung lapar di Indonesia. Melihat sedemikian masalah yang hadir menemukan suatu sumber gizi yang baru dan tentunya mudah di jangkau masyrakat menengah ke bawah. 

Ditambah dengan harga makanan pokok yang semakin hari semakin meningkat, tentu hal ini akan sangat membantu mereka yang sangat membutuhkan asupan gizi. Dan salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan limbah kulit pisang yang memilki cukup banyak protein untuk membantu pemenuhan gizi tubuh. 

Masyarakat seharusnya bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih tentang hal-hal yang demikian, dan akan sangat membantu jika pemerintah turut campur dalam hal ini. Dengan memberi fasilitas dan mengadakan penyuluhan tentang bagaimana membuat tepung dari kulit pisang yang kaya akan protein ini. Selain itu ini juga bisa menjadi bisnis negara untuk meningkatkan devisa negara. Oleh karena itu pemerintahan sangat membantu dan agar kedepannya dapat lebih memperhatikan nasib warga neraganya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun