Mohon tunggu...
paskualmartins martins
paskualmartins martins Mohon Tunggu... Pdt gsja

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Panggilan Tuhan mengapa kita di panggil Tuhan

16 Oktober 2025   08:57 Diperbarui: 16 Oktober 2025   08:57 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Panggilan Tuhan" dapat diartikan sebagai ajakan Tuhan untuk hidup dalam terang dan kebenaran, melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan-Nya, serta taat kepada kehendak-Nya. Panggilan ini dapat datang melalui berbagai cara, seperti suara, tarikan hati, atau melalui orang lain, dan direspon dengan kerendahan hati seperti yang diteladankan Samuel, yaitu dengan berkata, "Berbicaralah Tuhan, hamba-Mu mendengarkan".
Makna dan tujuan panggilan Tuhan
Keluar dari kegelapan menuju terang: Tuhan memanggil manusia untuk bebas dari dosa, ketakutan, dan keterikatan duniawi, serta hidup dalam kebebasan dan kebenaran.
Melakukan pekerjaan baik: Setiap orang dipanggil untuk melakukan perbuatan baik yang telah dirancang Tuhan sebelumnya, seperti mengasihi, melayani sesama, dan menyebarkan Injil, terlepas dari profesi atau latar belakangnya.
Menjadi penurut dan taat: Panggilan ini menuntut ketaatan dan kesungguhan dalam mengerjakan keselamatan yang telah diberikan, serta menunjukkan kasih dan kepedulian kepada sesama.
Menemukan tujuan hidup: Panggilan Tuhan membantu seseorang untuk menemukan tujuan hidup yang sejati, mengatasi rasa lelah dan kehilangan arah.
Cara merespons panggilan Tuhan
Mendengarkan dengan saksama: Berikan waktu untuk mendengarkan suara Tuhan melalui keheningan batin, renungan, atau firman-Nya.
Mencari Tuhan: Luangkan waktu untuk berdoa dan bertanya kepada-Nya, "Apa tujuan-Mu dalam hidupku?".
Mempercayai firman Tuhan: Pelajari firman Tuhan dan percayalah pada janji-Nya, karena Dia bekerja terbaik melalui kelemahan kita.
Mengikuti teladan tokoh suci: Contohkan seperti Samuel yang menjawab dengan penuh kerendahan hati, atau seperti para murid pertama Yesus yang rela meninggalkan segalanya.
Memiliki iman dan keberanian: Percayalah bahwa Tuhan menyertai setiap langkah yang diambil dalam ketaatan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun