Mohon tunggu...
Partoba Pangaribuan
Partoba Pangaribuan Mohon Tunggu... Arsitek -

Architect Consultant - Author - Graphic Designer - Football Lover - Hockey - Travelling - Photography - Music

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecebong Berbulu Kampret

8 Maret 2019   17:07 Diperbarui: 8 Maret 2019   17:16 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Prabowo jumatan di mana...?" 

Belakangan pertanyaan ini kerap muncul secara teratur tiap hari Jumat di berbagai linimasa medsos. Pertanyaan ini nampaknya dilontarkan oleh para pendukung Jokowi untuk mempertanyakan kadar ke-Islam-an seorang Prabowo. 

Menurut saya, pertanyaan itu adalah pertanyaan paling bodoh jika dikaitkan dengan situasi psy war politic yang sedang terjadi pada Pilpres 2019 ini.

Pertanyaan yang sudah menjadi viral ini seolah muncul sebagai ajang balas dendam para pendukung Jokowi kepada para pendukung Prabowo yang pernah memfitnah Jokowi sebagai keturunan PKI pada Pilpres 2014 lalu dan issue itu masih dicoba 'digoreng' ulang hingga di tahun politik 2019 ini, dan ternyata issuenya 'gosong' dan tak laku dijual. Issue Jokowi keturunan PKI ternyata tak cukup ampuh untuk menurunkan angka elektabilitas Jokowi. Karena ternyata issue PKI terlalu dipaksakan sebagai tolak ukur kadar keagaaman seseorang untuk saat ini.

Lalu, belakangan kubu pendukung Jokowi yang biasa disebut 'kecebong', semakin gencar melempar pertanyaan ke publik, "Prabowo jumatan di mana?", seolah terus mengejar dan menguntit di mana Prabowo menjalankan kewajiban shalat Jumat. Seakan Prabowo dan para pendukungnya yang biasa digelari 'kampret' dipaksa harus menjawab pertanyaan cebongers dengan postingan photo Prabowo saat sedang shalat jumat.

Kemudian para cebongers semakin 'meneror' Prabowo dengan pernyataan bahwa "Prabowo tidak pernah menjadi imam saat shalat berjamaah!". Yang lebih tidak masuk akalnya lagi, ada sekelompok orang yang menyambangi Prabowo untuk menguji apakah dia bisa (berani) membaca kitab suci Al Qur'an. Kemudian usulan atau tantangan lomba mengaji antar capres dan cawaprespun muncul dari cebongers. 

Dulu 'kecebong' mengklaim dirinya sebagai kelompok rasional yang menolak issue SARA dalam kontestasi politik. Karena memang  di pertarungan Head To Head Pilpres 2014 lalu antara Paslon Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta sangat kental issue SARA, di mana paslon Prabowo-Hatta dianggap menjadi representasi kelompok mayoritas Islam dan Jokowi merupakan representasi kaum nasionalis dan minoritas.

Namun sekarang malah 'kecebong' yang jadi tidak rasional, menggunakan issue SARA untuk menyerang Prabowo. Kecebong kembali mengungkit-ungkit latar belakang keluarga Prabowo yang kebanyakan nasrani. Kembali gencar mengunggah photo-photo Prabowo saat merayakan pesta natal. Dan tak bosan mengulang-ulang video Prabowo yang tak becus mengucapkan lafal dalam bahasa arab.

Padahal dulu 'kecebong' meng-counter issue SARA pada Pilpres 2014 dengan pernyataan bahwa Pemilu adalah ajang pemilihan pemimpin daerah atau negara, bukan pemilihan pemimpin kelompok agama, sehingga harus menjadikan kadar keimanan seseorang sebagai syarat menjadi seorang pemimpin yang layak untuk dipilih. 

Kenapa sekarang 'kecebong' mempertanyakan soal konsentrat ke-Islam-an Prabowo? Apakah mentang-mentang karena cawapres yang mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 ini adalah seorang Kiayi? Sehingga 'kecebong' nampak lebih merasa 'berhak' menyemat identitas Islam pada Capres/Cawapres jagoannya. 

Soal Prabowo Islam 'KTP' kek, keluarganya yang mayoritas non muslim kek, gak bisa jadi imam kek, gak pernah shalat kek, nyalain lilin dan joged-joged saat merayakan pesta natal di Gereja kek, emang urusan apa sama Pilpres? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun