Mohon tunggu...
JQ Soenardi
JQ Soenardi Mohon Tunggu... Buruh - Rektor Universitas Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah berkerja di kesunyian Dalam hening dan senyap namun terasa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inspiratif! Fakultas Syari'ah Ushuluddin dan Humaniora UNZAH Mengadakan Short Course Mekanisme Ru'yatul Hilal

10 Maret 2024   23:44 Diperbarui: 11 Maret 2024   00:08 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen Fakultas Syari'ah Ushuluddin dan Humaniora UNZAH dalam suasana foto bersama dengan segenap para civitas akademik 

Fakultas Syari'ah Ushuluddin Dan Humaniora Universitas Islam Zainul Hasan Genggong mengadakan short course mekanisme ru'yatul hilal pada pukul 09.WIB S.D selesai, hari Minggu (10/03/2024) di ruang micro teaching 2

Menurut Babul Rahman selaku ketua panitia penyelenggara ia mengatakan, "kegiatan ini merupakan suatu bentuk langkah aktualisasi dan realisasi secara langsung agar para peserta yang hadir mengetahui secara detail baik secara teori maupun praktek." ungkapnya 

MUHLISHON, M.HI. bertindak sebagai pemateri dari ketua falakiyah Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo mengungkapkan "adanya short course mekanisme ru'yatul hilal agar mahasiswa mengetahui teori dan praktek, jadi tidak hanya teori di kelas, tapi kalau praktek ini harus di ketahui oleh mahasiswa sehingga tidak hanya di awang-awang. Tapi dia itu tau di lapangan yang di praktekkan, jadi pengalaman mahasiswa nanti di bekali dengan adanya pengalaman secara praktis."

dokpri suasana praktek rukyatul hilal di Pantai DUTA 
dokpri suasana praktek rukyatul hilal di Pantai DUTA 

Dalam kesempatannya di depan para peserta, ia memaparkan tentang proses awal dan langkah-langkah yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan rukyatul hilal sebagai berikut 

Yang pertama jelas kita harus menggunakan hisap sebagai acuan kita untuk menentukan rukyat kita, sehingga dengan adanya hisab itu di mana posisi azimuth bulan di mana posisi azimuth mataharinya? kemudian jam berapa terjadi istima' jam berapa terjadi matahari terbenam, dan tinggi hilal berapa? Berapa lama hilal, itu semuanya melalui hisab itu yang perlu disiapkan dulu

Yang kedua adalah tempat, yaitu sesuai dengan kriteria atau memenuhi persyaratan kriteria yang di lakukan oleh pemerintah melalui survei

Kemudian yang ketiga berupa alat-alat sebagai pelengkap untuk menunjang adanya rukyat itu, mengenai berhasil tidaknya rukyat bergantung pada hisapnya dulu, ukuran berapa dan sebagainya maka baru bisa dilaksanakan rukyat

dokumen Fakultas Syari'ah Ushuluddin dan Humaniora UNZAH dalam suasana foto bersama dengan segenap para civitas akademik 
dokumen Fakultas Syari'ah Ushuluddin dan Humaniora UNZAH dalam suasana foto bersama dengan segenap para civitas akademik 

Pendapatnya terkait perbedaan penentuan Bulan Ramadhan yang ada di Indonesia hampir setiap tahun terjadi, namun ia menegaskan "perbedaan itu tidak perlu di besar-besarkan, tapi yang jelas itu mengenai kriteria yang di pakai, misalnya yang satu menggunakan imkanur rukyat yang kedua memakai wujudul hilal

Lanjutnya, yang wujudul hilal asalkan itu sudah wujud di atas ufuk maka dia sudah masuk, sedangkan imkanur rukyat harus ada beberapa persyaratan yang terpenuhi baik aturan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) dari maupun pemerintah."

dokpri suasana di ruang micro teaching saat simulasi penggunaan alat rukyatul hilal 
dokpri suasana di ruang micro teaching saat simulasi penggunaan alat rukyatul hilal 

Terkait kendala adanya halangan hujan, apakah rukyat tetap dilanjut atau langsung hisab istikmal, ia menjelaskan "kalau itu adalah merupakan kewajiban kita, artinya kita punya kewajiban untuk merukyat. Berhasil tidaknya artinya berhasilnya itu bukan berarti kalau tidak melihat tidak berhasil, tidak melihat itu pun juga berhasil. Jadi tetap kita laksanakan apabila secara kriteria itu tidak memenuhi syarat. Maka Istiqlal atau menunggu dari pengumuman pemerintah."ujarnya

dokpri tampak antusias dari para peserta yang hadir penuh ceria 
dokpri tampak antusias dari para peserta yang hadir penuh ceria 

Mengenai perbedaan MABIMS dulu dengan Neo MABIMS sekarang "Ini kriteria MABIMS yang di persyaratkan, di antaranya kriteria yang bisa mencukupi persyaratan di rukyat. Artinya jika persyaratan atau ketentuan itu tidak terpenuhi, maka tidak mungkin bisa di isi secara ilmu pengetahuan. Sehingga MABIMS memberikan kriteria terlebih dahulu." ungkapnya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun