Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dua Abad Eng An Kiong : Persaudaraan dalam Warisan Budaya

27 September 2025   18:24 Diperbarui: 27 September 2025   18:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klenteng Eng An Kiong Malang anno 1920. Foto Parlin Pakpahan.

Dua Abad Eng An Kiong : Persaudaraan dalam Warisan Budaya

Sabtu pagi, 27 September 2025, jalanan di sekitar Jalan Martadinata, Malang, terlihat berbeda dari biasanya. Suasana macet, kendaraan terparkir di tepi jalan, dan arus lalu lintas yang padat menandakan ada sesuatu yang istimewa di kawasan ini. Di balik keramaian itu berdirilah sebuah bangunan tua yang sarat Sejarah : Klenteng Eng An Kiong, salah satu klenteng tertua di Jawa Timur. Hari itu, ribuan orang datang dari berbagai penjuru Indonesia bahkan mancanegara untuk menghadiri puncak perayaan 200 tahun berdirinya Yayasan Klenteng Eng An Kiong.

Ribuan kaos 200 tahun Eng An Kiong Malang dibagikan kepada seluruh peserta festival. Foto : Parlin Pakpahan.
Ribuan kaos 200 tahun Eng An Kiong Malang dibagikan kepada seluruh peserta festival. Foto : Parlin Pakpahan.

Sejarah Panjang Eng An Kiong

Didirikan pada tahun 1825, Klenteng Eng An Kiong bukan sekadar tempat ibadah umat Khonghucu, Tao, maupun Buddha di Malang. Ia adalah rumah kebudayaan yang menyimpan jejak perjalanan komunitas Tionghoa di kota ini. Selama dua abad, klenteng ini menjadi pusat kegiatan sosial, budayadan spiritual. Dindingnya yang kokoh, altar-altar penuh dupa, serta arsitektur khas Tiongkok yang masih terjaga hingga kini adalah saksi bisu dari ribuan ritual, doa, serta upacara yang telah digelar di sana.

Nama "Eng An Kiong" berarti Istana Keselamatan yang Mulia. Filosofi ini sejalan dengan peran klenteng : menjaga harmoni, menghadirkan kedamaian, sekaligus menjadi penopang kehidupan sosial warga sekitar. Bukan hanya umat Tionghoa, masyarakat luas pun turut merasakan manfaatnya melalui kegiatan sosial dan budaya yang kerap digelar di sana.

Klenteng Eng An Kiong Malang anno 1920. Foto Parlin Pakpahan.
Klenteng Eng An Kiong Malang anno 1920. Foto Parlin Pakpahan.

Perayaan Dua Abad

Perayaan resmi dimulai sehari sebelumnya, Jumat 26 September 2025. Rangkaian acara diawali dengan penerimaan Kiemsin, simbol suci dari berbagai klenteng yang datang dari penjuru Indonesia maupun mancanegara. Prosesi ini menandai kehadiran spiritual para leluhur dan dewa-dewa, seakan menyatukan energi lintas tempat dalam satu ruang suci.

Malam harinya, suasana keakraban terasa dalam Welcoming Dinner yang digelar di KDS Ballroom, Kota Malang. Para tamu undangan dari Lombok, Bali, Jakarta, hingga luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Myanmar, Hongkong, dan Guangzou, berkumpul untuk menyambut momen bersejarah ini. Bagi panitia, acara ini bukan sekadar hajatan lokal, melainkan festival internasional. Hal itu mungkin wajar mengingat dukungan besar dari para donatur seperti Aqua atau Golden Mississippi, yang memungkinkan perayaan ini berlangsung meriah dan berskala luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun