Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kontroversi Menghidupkan Kembali Dire Wolf melalui Rekayasa Genetika

12 April 2025   16:06 Diperbarui: 12 April 2025   16:06 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romus dan Romulus, Dire Wolf hasil rekayasa genetik oleh Colossal Bioscience, AS. (Sumber : sciencenews.org).

Kontroversi Menghidupkan Kembali Dire Wolf melalui Rekayasa Genetika

Dire Wolf (Canis dirus) atau serigala purba merupakan salah satu predator paling ikonik yang pernah menghuni Bumi selama zaman Pleistosen. Sebagai bagian dari megafauna Amerika Utara, Dire Wolf memiliki tempat tersendiri dalam imajinasi manusia, baik dalam konteks ilmiah maupun budaya populer. Dikenal karena kekuatan dan ukurannya yang besar, Dire Wolf telah punah sekitar 9.500 tahun yang lalu. Namun, belum lama ini, perusahaan bioteknologi Colossal Biosciences memunculkan kembali wacana tentang "kebangkitan" Dire Wolf melalui rekayasa genetika, menimbulkan berbagai perdebatan etis dan ilmiah.

Ciri-ciri dan kehidupan Dire Wolf

Dire Wolf memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan serigala abu-abu (Canis lupus) modern, dengan berat rata-rata berkisar antara 60 hingga 80 kilogram. Tubuhnya kekar, dengan rahang kuat yang dirancang untuk menghancurkan tulang, serta gigi yang besar dan tajam. Bulunya dipercaya tebal dan kasar, bervariasi dalam warna dari abu-abu hingga coklat gelap, yang kemungkinan berfungsi untuk berkamuflase di lingkungan alami mereka.

Dire Wolf hidup berkelompok dan merupakan predator sosial. Mereka berburu mamalia besar seperti bison, kuda liar, dan kemungkinan juga mammoth. Kehidupan berkelompok memberi mereka keuntungan dalam berburu mangsa yang jauh lebih besar dari ukuran individu mereka. Fosil-fosil Dire Wolf banyak ditemukan di La Brea Tar Pits, California, mengindikasikan bahwa mereka merupakan bagian penting dari ekosistem Amerika Utara pada masa itu.

Kepunahan dan faktor penyebabnya

Dire Wolf punah pada akhir zaman Pleistosen, bersamaan dengan banyak spesies megafauna lainnya. Para ilmuwan mengemukakan beberapa teori mengenai penyebab kepunahan ini. Salah satu faktor utama adalah perubahan iklim drastis yang terjadi pada akhir zaman es, yang menyebabkan perubahan besar dalam habitat dan ketersediaan makanan. Kepunahan mangsa utama mereka turut mempercepat hilangnya Dire Wolf dari muka bumi. Selain itu, munculnya manusia sebagai predator baru dan pesaing sumberdaya, juga menjadi faktor penting.

Dire Wolf dalam budaya populer

Kebangkitan kembali minat terhadap Dire Wolf sebagian besar dipicu oleh penggambaran hewan ini dalam budaya populer, terutama dalam serial "Game of Thrones". Dalam cerita tersebut, Dire Wolf menjadi simbol keluarga Stark, yang digambarkan sebagai makhluk setia namun sangat kuat dan buas. Penggambaran ini memunculkan romantisasi terhadap spesies yang sebenarnya telah lama punah dan berkontribusi terhadap rasa ingin tahu publik akan kemungkinan menghidupkan kembali hewan-hewan prasejarah.

Kebangkitan Dire Wolf oleh Colossal Biosciences

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun