Mohon tunggu...
Parlin Nainggolan
Parlin Nainggolan Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Berbagi pengetahuan adalah hal yang memiliki kenikmatan tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajaran kesetiaan : Hachiko, kesetiaan dari seekor anjing

10 Juni 2012   15:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:09 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kesetiaan seekor anjing memang benar-benar dapat diandalkan, dimana dia rela menjaga, membela bahkan setia terhadap tuannya. Adalah seekor anjing yang bernama Hachiko yang begitu setia kepada tuannya, dimana anjing tersebut dipanggil dengan nama Hachi yang dipelihara oleh Profesor Hidesaburo Uedo. Profesor Uedo adalah pengajar di Universitas Tokyo Jepang dan tinggal berdekatan dengan Stasiun Kereta Api Shibuya. Setiap hari Profesor Uedo setiap hari pergi mengajar dengan menggunakan kereta api dan selalu ditemani oleh anjing kesayangannya tersebut. Hachi selalu menemani sang Profesor saat pergi ke stasiun kereta dan selalu menunggu untuk menjemput tuannya tersebut di stasiun kereta pada sore hari bahkan kadangkala menunggu sang tuannya pada saat pulang sampai malam hari.

Tanggal 21 Mei 1925,  Profesor Ueno mendapat serangan jantung dan meninggal dunia. Dan seperti biasa, hachiko terus menunggui sang Profesor di Stasiun Kereta Api Shibuya pada saat jam biasa pulang, namun sang tuan tidak kunjung pulang. Sejak saat itu, Hachiko dititipkan kepada  di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno.Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya, dekat dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachiko kembali terlihat menunggu kepulangan majikannya tersebut di Stasiun Shibuya.

Sekitar tahun 1933,  seorang pematung bernama Teru Ando tersentuh dengan kisah Hachiko. Ando ingin membuat patung Hachiko. Patung perunggu Hachiko akhirnya selesai dibuat dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachiko bersama dengan ratusan orang yang menghadiri acara peresmian patung tersebut.

Pada tanggal 8 Maret 1935, jam 06.00 pagi, sang anjing setia tersebut, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachiko meninggal pada saat berumur 13 tahun. Pada saat pemakaman sang anjing, dihadiri banyak orang di Stasiun Shibuya. Upacara pemakaman hachiko berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia dan Hachiko dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di pemakaman Aoyama.

Hal ini menunjukkan, anjing saja bisa setia terhadap tuannya dimana Hachiko hampir selama 10 tahun menunggu tuannya pulang setiap hari di Stasiun Kereta Api Shibuya, walaupun dia tidak mengetahui sang majikan sudah meninggal dunia. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita manusia, kesetian itu adalah hal yang sangat penting, dimana kita harus setia kepada Tuhan, kepada pasangan hidup serta setia melakukan hal-hal yang baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun