Lira Turki telah ditarik dari rekor terendah dengan sangat cepat, setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pernyataan rencana untuk mendukung mata uang lira yang babak belur dan melindungi simpanan lokal dari pasar dunia.Â
Meskipun mengalami peningkatan drastis, lira masih turun lebih dari 40% terhadap dolar semenjak tahun iniÂ
Penolakan Erdogan yang sudah lama untuk menaikkan suku bunga dan kontrol Erdogan atas kebijakan moneter bank sentral telah memainkan peran besar dalam penurunan bersejarah lira yang kurang dari 4 dolar pada 2018 menjadi rekor terendahnya yaitu 18 dolar. Inflasi turki saat ini barada di 21 %Â
Akan tetapi setelah pernyataan yang diumumkan oleh Erdogan, lira yang rekor terendahnya yaitu 18 dolar menjadi lebih dari 13 dolar pada 21 desember 2021Â
Dalam pidato Erdogan Senin malam, ia menguraikan langkah-langkah untuk menjamin penguatan dalam lira, dengan menyatakan pemerintah akan turun tangan dan mengganti kerugian deposito lira jika nilainya turun melampaui suku bunga yang ditetapkan oleh bank.Â
Di bawah langkah terbaru, pemerintah berjanji untuk membayar selisih antara nilai tabungan lira dan deposito dolar yang setara.Â
"kami menghadirkan alternatif keuangan baru bagi warga yang ingin meringankan kekhawatiran mereka yang berasal dari kenaikan nilai tukar ketika mereka mengevaluasi tabungan mereka," kata Erdogan.
"dengan penurunan suku bunga, kita semua akan melihat bagaimana inflasi akan mulai turun dalam beberapa bulan," tambahnya.
"negara ini tidak akan lagi menjadi surga bagi mereka yang menambah uang mereka dengan suku bunga tinggi, serta tidak akan menjadi surga impor"
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Islam sebagai alasan mempertahankan suku bunga rendah. Dasar konsep perbankan islam yaitu membebankan bunga pinjaman atau uang pinjaman adalah riba. Â Ia telah lama mencerca suku bunga yang tinggi, menyebutnya sebagai "ibu dan ayah dari segala kejahatan"