Mohon tunggu...
Inovasi

Beasiswa Bazma Pertamina (Dariku untuk Negeri)

9 Oktober 2017   22:52 Diperbarui: 9 Oktober 2017   23:20 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bismillah...

Assalamualaikum w. w.

Pada tanggal 3 Februari 1998 lahirlah sesosok manusia ke bumi ini bernama Paramita Sukma Rohadi. Saya anak satu satunya dari bapak dan ibu. Menurut saya, keluarga terutama ibu saya adalah hal yang paling berharga di dunia ini. Saya sangat menyayangi ibu saya dari hati yang paling dalam, walaupun mungkin saya terkesan cuek dan tidak terlalu menunjukkannya.

Dua tahun belakangan ini keluarga saya berpisah, dan saya akhirnya tinggal bersama ibu saya. Otomatis ibu saya menjadi kepala keluarga sekarang, beliau bekerja banting tulang demi menghidupi saya. Saya yang melihat itu pun tidak bisa berdiam diri saja, saya mencoba mencari tambahan uang saku agar tidak hanya sekedar mengharap pemberian dari ibu saya, kebetulan saya mempunyai sebuah printer lalu tercetuslah saya membuka jasa printing yang cukup murah untuk kantong mahasiswa. Walaupun hanya mengandalkan satu buah printer dan satu buah laptop, alhamdulillah usaha saya cukup berjalan dengan lancar. Ranah pelanggannya hanya teman satu jurusan tetapi itu sudah cukup untuk membantu saya mendapatkan pundi-pundi tambahan.

Karena hal itulah saya sangat ingin mengubah keadaan keluarga saya menjadi lebih baik. Saya ingin menjadi anak yang dapat dibanggakan oleh ibu saya, hal itulah yang membuat pola pikir saya menjadi lebih dewasa dan bertekad kuat untuk melakukan perubahan menuju arah yang lebih baik.

Latar belakang saya adalah mahasiswa pendidikan sehingga saya ingin sekali membuat perubahan terhadap pendidikan di Indonesia, rencana saya ingin membuat sebuah bimbel non profit yang dapat dimasuki oleh semua kalangan. Di bimbel tersebut murid-muridnya dididik agar tidak hanya berfokus pada nilai tetapi lebih ke kepahaman konsep belajar, karena dengan demikian.

Rencana jangka menengah saya setelah kuliah pun berkeinginan mengajukan beasiswa LPDP, kalau saya keterima di LPDP saya akan fokus terlebih dahulu dengan pendidikan pascasarjana saya hinggal selesai, lalu berkontribusi untuk Indonesia dengan cara mengajar atau bekerja di perusahaan milik negara. 

Jika tidak keterima LPDP, saya rencananya ingin mendaftar SM3T (Sekolah Mengajar Terluar, Terdepan, dan Tertinggal), saya ingin mengabdi pada negeri ini di mana tempat saya dilahirkan. Pemikiran ingin mendaftar SM3T tercetus ketika saya sedang di mengikuti kelas mata kuliah Pendidikan Profesi Tenaga Pendidik dan Pendidikan (PPTK), saat itu teman saya sedang mempresentasikan tentang SM3T, teman saya menampilkan gambar para siswa di daerah Papua yang sedang belajar dalam suasana yang menyedihkan. 

Lantai kelasnya beralaskan tanah, dindingnya banyak yang sudh bolong, papan tulisnya memakai kapur, para siswa duduk sebangku dengan tiga orang, dan yang paling miris atapnya sebagian ada yang terkena matahari langsung, dengan kata lain atapnya juga banyak yang bolong. Timpang sekali fasilitas pendidikan yang ada di Jakarta dan di Papua, walaupun Pemerintah memberikan APBD dengan jumlah yang sangat besar ke daerah Papua tetapi tetap saja yang merasakan nikmatnya fasilitas pendidikan yang layak hanya anak-anak para pejabat dan hanya terjadi di kota besar macam di Timika. Saya ingin sekali meratakan pendidikan di Indonesia sampai ke pelosok negeri, menyampaikan ilmu yang saya terima kepada mereka semua.

Setelah lulus kuliah saya juga rencananya ingin menjalankan usaha photocopy and printing, karena saya saat ini membuka usaha printingyang lingkungannya masih kecil. Saat ini saya juga menabung untuk nanti membuka usaha yang lebih luas lagi ranah pelanggannya.

Semua hal yang ingin saya lakukan di kehidupan saya selalu bertujuan untuk keluarga dan kepentingan orang banyak 

Terima Kasih.

Wassalamualaikum w. w.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun