Mohon tunggu...
Arief priatna suwendi
Arief priatna suwendi Mohon Tunggu... Freelancer - Relawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Setiap orang mempunyai kelemahan demikianlah hukum Allah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

[Arief P.Suwendi]: Denny D.Kustia, Ketum YKIM "Jansen Demokrat Mendikte Wapres KH Ma'ruf Amin"

30 Maret 2020   22:51 Diperbarui: 30 Maret 2020   23:20 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denny D.Kustia,Ketum YKIM. "KAMI SIAP ANTAR JANSEN BERTEMU WAPRES KH.MARUF AMIN"

Kompasiana: "Kita di sini saya belum melihat @Kiyai_MarufAmin memegang tugas spesifik dalam penanganan corona ini. Terlihat Presiden kerja sendiri seakan-akan kita tak punya Wapres," kata Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon di Twitter pribadinya yang menjadi viral dan pro-kontra ini, namun  dianggap Denny D.Kustia - Ketua Umum Yayasan Kerja Indonesia (YKIM) sebagai 'pelecehan terselubung apalagi membandingkan KH.Maruf Amin dengan Wapres Amerika -  Mike Pence Karena menjadi Chair of Coronavirus Task Force dalam arti Mike lebih baik dari KH.Maruf Amin dalam penanganan Covid 19 !?

Repro facebook
Repro facebook
"Saya merasa statemen Jansen ini tendesius, kurang elok disampaikan dalam situasi prihatin seperti ini. Membuat luka ditatanan 'Grassroot, bahaya ini", kata Denny melalui seluler (Senin,30/3) lalu.

Cuitan Jansen memang menjadi viral dalam beberapa hari ini,  dia  menyoroti sikap pemimpin negara Indonesia yang berbanding terbalik dengan Amerika Serikat dalam penanganan Covid 19, dimana di negara AS tersebut peran presiden dan wakil presiden seimbang dibandingkan dengan Presiden Jokowi - Wapres KH.Maruf Amin.

Kritik ngawur Jansen itu disampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya. Termasuk melakukan 'perbandingan posisi dan kerja   Wapres AS Mike Pence dengan KH.Maruf Amin. Dimana menurut Jansen peran KH. Maruf  belum terlihat ikut serta dalam  penanggulangan virus corona.

"Jansen menilai Presiden Joko Widodo seolah bekerja sendiri, Dan Jansen tidak melihat peran KH.Maruf disini. Jansen mempertanyakan peran KH.Maruf?. 

Adabnya Jansen datang saja ke kantor Wapres, jika temuannya demikian, mungkin Itu lebih ber-etika mengingat lagi Wapres adalah ulama sepuh dengan puluhan juta pengikutnya. Jansen lupa Kemenangan Jokowi saat Pilpres dengan angka diatas 70 juta Itu berkat adanya suara dari para pengikut, Ulama, santri yang berada dibelakang KH.Maruf. 

Jadi upaya Jansen 'mengaduk-aduk emosi pengikut KH.Maruf akan gagal, bahkan akan menjadi 'bom waktu' bagi Jansen sendiri. Jika Jansen tidak tahu alamat Kantor Wapres, Inshaa Allah kami siap mengantarnya", tambah Denny.

Sosial media tidak selamanya positif, maka hanya orang orang pilihan yang mampu 'memenejnya, kata Denny lagi. Jika Jansen  memang tidak sejalan dengan pemerintahan saat ini, banyak saluran komunikasi lain yang dapat dilakukan. Sebagai orang yang lebih muda usia, salah satunya adalah dengan silaturahmi. Itu lebih beradab, ber-etika dan profesional.

"Ibarat dalam satu rumah tangga, peran suami dan istri Itu saling melengkapi, demikian pula dalam manajemen negara, Presiden dan Wapres Indonesia itu mempunyai porsi tersendiri dalam satu tujuan,  ibarat sapulidi ke-duanya saling menguatkan. Saya yakin Presiden Jokowi pun akan menjadi kurang simpatik kepada Jansen karena hal ini", tutup Denny.

Dalam Sistem ketatanegaraan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan UUD 1945  telah jelas mengatur tentang kedudukan dan tugas presiden dan wakil presiden , yaitu dalam: Pasal 4 ayat (1) dan (2) UUD 1945, Pasal 6 ayat (2) ,7,8,9 UUD 1945 tentang Kedudukan seorang wakil presiden tidak dapat dipisahkan dengan presiden sebagai satu kesatuan pasangan jabatan yang dipilih secara langsung melalui pemilihan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun