Mohon tunggu...
Nurul Alifiah
Nurul Alifiah Mohon Tunggu... Universitas Hasanuddin

Saya adalah pribadi yang memiliki semangat belajar tinggi dan selalu berusaha mengembangkan diri dalam berbagai aspek kehidupan. Saya percaya bahwa setiap langkah kecil yang diambil dengan konsisten akan membawa dampak besar di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Melalui Workshop Ecoprint, EtnoAdveture Mengajak Para Pemuda Mencintai Alam dan Melestarikan Budaya Nusantara

27 Maret 2025   23:29 Diperbarui: 27 Maret 2025   23:46 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan Materi Tehnik Eco-Print oleh Founder Ecoprint.Leadership, Ita Mahmudah (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Komunitas Etno Adventure Hadirkan Workshop Ecoprint, Bentuk Kepedulian Terhadap Lingkungan
Mahasiswa Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Komunitas Etnoadventure menggelar Workshop Eco-Print. Kegiatan yang bertema "Etnocoliving Workshop: Kreasi Ecoprint Untuk Lingkungan Berkelanjutan," digelar secara daring melalui platform zoom meeting pada Jumat (07/03).


Menghadirkan Founder Ecoprint.Leadership, Ita Mahmudah, sebagai pemateri menuturkan apabila Eco-Print merupakan suatu proses mentransfer warna dan bentuk secara langsung yang bertujuan untuk menghias permukaan kain dengan berbagai macam bentuk dan warna yang dihasilkan dari alam. Lebih lanjut, Ita menjelaskan untuk melakukan Eco-Print terdapat dua teknik yang biasa digunakan yaitu teknik pounding (pukul) dan teknik steaming (kukus). Ita kemudian menyampaikan apabila tidak semua jenis kain bisa digunakan dalam teknik Eco-Print. "Jenis kain yang bisa digunakan untuk melakukan teknik Eco-Print hanya kain dari serat alam y seperti kain blacu, kain dobby, kain paris, dan kain sutra," ucap Ita, sapaan akrabnya.


Ita kemudian menjelaskan daun yang bisa digunakan untuk Eco-Print adalah daun yang tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal, memiliki permukaan yang tidak licin, serta mempunyai pigmentasi yang tinggi. "Contoh daun yang bisa digunakan seperti daun pepaya dan dan kelor," ucap Ita.

Beberapa tahap yang dilakukan dalam teknik Eco-Print di antaranya pertama memilih jenis kain, kemudian melakukan perendaman kain menggunakan cuka atau soda api dengan waktu secukupnya, setelah itu masuk ke tahap pengeringan, kemudian tahap pounding, dan terakhir tahap finalisasi yang merendam ulang agar motif atau corak dapat bertahan lama.

Terakhir, Ita menyampaikan apabila Eco-Print memiliki keunggulan dan keistimewaannya di antaranya ramah lingkungan, memiliki nilai seni yang tinggi, motif yang bervariasi, serta nilai jual yang tinggi. "Proses pembuatan yang unik dan kreatif ini membuat Eco-Print menjadi lebih istimewa," pungkas Mahasiswa Universitas Sriwijaya itu.

Mahasiswa Teknik Unhas tidak hanya sekadar menghadirkan workshop Ecoprint sebagai ajang berbagi ilmu, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap lingkungan. Melalui kegiatan ini, para peserta diajak untuk lebih memahami bagaimana seni dan keberlanjutan dapat berpadu dalam satu inovasi kreatif yang ramah lingkungan.

Sesi foto bersama kegiatan online workshop Eco-Print (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi foto bersama kegiatan online workshop Eco-Print (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Workshop yang diikuti oleh mahasiswa serta masyarakat umum ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana bahan-bahan alami dapat dimanfaatkan sebagai pewarna kain tanpa menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Dengan teknik Eco-Print, kain tidak hanya menjadi lebih estetis dengan motif unik dari dedaunan, tetapi juga lebih ramah lingkungan karena tidak meninggalkan limbah beracun yang merusak ekosistem.

Dalam sesi tanya jawab, para peserta antusias menggali lebih dalam mengenai teknik-teknik yang telah disampaikan. Mereka juga berbagi pengalaman tentang tantangan dan peluang dalam mengembangkan Eco-Print sebagai peluang usaha berbasis keberlanjutan. Hal ini membuktikan bahwa Ecoprint bukan sekadar seni, tetapi juga dapat menjadi solusi kreatif dalam mendukung ekonomi hijau serta memberdayakan masyarakat untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

Team EtnoAdventure (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Team EtnoAdventure (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun