Mohon tunggu...
Panusunan Lubis
Panusunan Lubis Mohon Tunggu... Programmer - Adventurer

Mari Berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Era Mesin Sudah Dimulai

6 Oktober 2020   22:14 Diperbarui: 24 November 2021   02:01 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

[Panusunan Lubis :: Amerika Serikat, 6 Oktober 2020]

Penulis sedang kuliah Master of Information Systems Managements di Amerika Serikat sekarang.

Youtube

 Instagram


Futuristik seperti di film-film itu, sekaligus mengkhawatirkan melihat mobil-mobil berseliweran di jalanan tanpa manusia di  dalamnya karena semua digerakkan oleh mesin. Negara bagian California, Amerika Serikat sudah mulai memproduksi mobil-mobil canggih tersebut. State ini memang selalu terdepan dalam bidang teknologi digital. 

Seolah tidak pernah habis-habisnya inovasi dari state yang menyumbang sepertujuh dari GDP Amerika Serikat ini. Tak ayal lagi, mungkin mobil-mobil kosong bakal menghiasi kota-kota besar di tahun 2030-an nanti. Karena untuk produksi besar-besaran tentunya harus melalui berbagai penyempurnaan. Teknologi seperti ini memang harus hati-hati, tidak boleh gegabah.

Dari sisi pembaruan, mobil self-driving (mobil tanpa sopir) mungkin akan membuat lompatan teknologi dan produksi data di awal abad 21 ini. Ada Tesla dengan Model 3, Google dengan merek Waymo, General Motors dengan Cruise-nya. Asal tahu aja, mobil tanpa awak ini mampu memproduksi data sebanyak 5.000 Gigabyte perjam. 

Itu setara dengan 50 kali memori handphone kita yang 100 GB itu. Itu baru 1 jam penggunaan mobil ini, bayangkan kalo penggunaannya 24 jam dan mobilnya ada jutaan. Kira-kira berapa data yang dihasilkan? Huge...huge..huge Data! Mungkin Yottabyte (YB) aja kalah, padahal 1 YB = 1.000.000.000.000.000 GB.  

Mobil ini seperti super komputer berjalan yang mampu menganalisa data dengan super cepat. Mungkin era Analytics 4.0 seperti yang disebut oleh Thomas H. Davenport akan dimulai dengan hadirnya mobil-mobil tanpa sopir ini. Jika mobil ini sukses di pasaran, maka Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dan Network Automation (otomasi jaringan)  yang akan menguasai kehidupan keseharian kita nantinya. 

Artificial Intelligence adalah simulasi kecerdasan manusia dalam mesin yang diprogram untuk berpikir seperti manusia dan meniru tindakan mereka. Agar mobil ini dapat berjalan layaknya digerakkan oleh sopir, di setiap bagiannya dipasang berbagai sensor dan alat-alat canggih yang mampu menganalisa situasi di sekitarnya. Kapan harus berhenti, kapan harus belok, kapan harus melambat dan sebagainya.

Sedangkan Network Automation adalah proses mengotomatiskan konfigurasi, pengelolaan, pengujian, penerapan, dan pengoperasian perangkat fisik dan virtual dalam jaringan (Ref. Cisco). Kombinasi antara teknologi canggih digital dan otomatisi melahirkan salah satunya mobil super canggih ini.

Namun dibalik kecanggihannya tersimpan resiko yang luar biasa mengerikan juga. Dimana ada teknologi baru tentunya kita harus perhitungkan bagaimana cara mengeliminasi efek negatifnya juga. Bayangkan jika mesin-mesin tak berawak tersebut kemudian dikendalikan oleh kriminal yang berpotensi menimbulkan kekacauan di jalanan. Kalau puluhan mobil masih bisa dikendalikan, coba kalau sudah ratusan juta seperti sekarang ini. Bayangin aja betapa chaos-nya kondisi tersebut.

Mengerikan sekaligus menggembirakan!! 

Terus apa yang mesti kita antisipasi dengan hadirnya teknologi baru ini untuk negara kita?

Saya berharap negara kita mampu menjadi produsen atau pemain dalam teknologi baru ini. Tidak seperti peristiwa zaman sebelumnya dimana negara kita menjadi tempat pemasaran mobil-mobil pabrikan Jepang, selalu jadi lahan jualan negara lain. Penduduk kita yang bejubel tentunya menjadi lahan empuk bagi produk apapun itu. Ratusan juta lho, kaliin aja duitnya jika harga yang termurah aja dari mobil ini sekitar $20.000 ($1 = Rp. 14.500, sekitar Rp. 290.000.000 sebelum pajak). 

Yah, semoga kita mampu mengejar ketertinggalan negara kita dalam bidang inovasi teknologi. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun