Mohon tunggu...
paniwidi9
paniwidi9 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Taukah Anda, Garam Sebenarnya Tidak Membuat Anda Haus Tapi Lapar!

17 Juli 2017   16:20 Diperbarui: 17 Juli 2017   16:27 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garam / Salt -foto: west-bendlibrary.org

Ada anggapan bahwa semakin banyak garam yang dikonsumsi akan membuat cepat haus, nyatanya salah. Menurut penilitian yang dikeluarkan oleh The Journal of Clinical Investigation bahwa sebenarnya semakin banyak kandungan garam pada masakan sehari hari yang kita konsumsi menyebabkan seseorang megkonsumsi air lebih sedikit. Lalu yang mengejutkan ternyata konsumsi garam dapat membuat seseorang akan lebih mudah merasa lapar.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti global dari German Aerospace Center (DLR), Pusat Penelitian Molekuler Max Delbrck, dan Universitas Vanderbilt melakukan uji coba pada 10 pria yang merupakan bagian dari Mars500.

Proyek Mars500 adalah sebuah proyek gabungan dari European Space Agency (ESA), Rusia, dan China yang dirancang untuk melihat risiko psikologis dan medis dari sebuah misi ke Mars. Subjek penelitian diisolasi seperti mereka sedang melakukan perjalana ke Mars untuk waktu yang lama sehingga para ilmuwan dapat mengawasi keadaan fisik dan mental mereka.

Selama rentang 105 hari, peneliti mengurangi asupan garam setiap 29 hari setiap levelnya dari 12 gram perhari menjadi 9 gram, kemudian menjadi 6 gram. Selama fase 205 hari di Mars500, para peneliti melakukan eksperimen yang sama juga ditambah satu tahap lagi di akhir, di mana subjek beralih dari makan 6 gram garam sehari dan kembali ke tahap awal mengkonsumsi 12 gram garam perhari. Lalu, para peneliti mengukur seberapa banyak konsumsi cairan oleh subyek perharinya dan mengumpulkan sample urine harian mereka.

Jika garam membuat orang lebih haus, pasti Anda akan mengira para subyek akan minum lebih banyak. Tapi cerita lucu bikin ngakak dari catatan para peneliti menunjukkan bahwa mereka hanya minum sedikit air saat asupan garam mereka ditingkatkan.

Pada saat itu pula para subyek penelitian buang air kecil lebih banyak dan terdapat kandungan garam dalam urin yang sangat banyak. Tapi urin mereka juga lebih terkonsentrasi, mengindikasikan bahwa tubuh menyimpan lebih banyak air dari biasanya.

Konsumi banyak garam biasanya dikaitkan dengan peningkatan asupan cairan. Itulah mengapa banyak orang termasuk departemen keseahatan menyatakan bahwa mengkonsumi banyak makanan olahan yang mengandung banyak garam dapat mengakibatkan kegemukan.

Karena mereka kira ketika memakan makananan asin akan membuat kita memminum lebih banyak minumam berkalori dan manis seperti soda. Prespektif itu muncul karena pengamatan hanya dilakukan setelah terjadinya obesitas, bukannya melakukan pengamatan langsung ketika makanan itu dikonsumsi.

MARS500 -foto: esa.int
MARS500 -foto: esa.int
Untuk memastikan hasil yang mengejutkan dari penelitian Mars500, para peneliti mencoba melakukanya ke tikus. Mereka membagi menjadi tiga kelompok tikus. Kelompok pertama diberi makan-makanan dengan kandungan garam sedikit dan minum air biasa, yang kedua diberi makan-makanan dengan kandungan garam tinggi dan minum air biasa, yang ketiga diberi makan makanan dengan kandungan garam tinggi dan minum larutan garam.

Penelitian ini dilakukan selama empat minggu berturut-turut. Studi pada tikus ini menemukan bahwa tikus yang mengkonsumsi garam lebih banyak juga makan lebih banyak dibanding yang lain.

Penting untuk dijadikan periksa bahwa penelitian pada tikus tidak dapat dijadikan acuan untuk studi sebelumnnya yang menguunakan subyek manusia dengan jenis kelamin lai-laki. Dan penelitian terhadap 10 pria belum tentu mewakili semua pria apalagi semua manusia. Sementara ada beberapa wanita menyatakan ketertarikannya untuk mencoba penelitian selama 105 hari atau proyek Mars500 sepanjang 205 hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun