Mohon tunggu...
Pangestu Adika Putra
Pangestu Adika Putra Mohon Tunggu... Pekerja Visual

Nobody

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Berharap Minus agar Bisa Pakai Kacamata

23 September 2025   07:31 Diperbarui: 23 September 2025   07:31 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pria Berkacamata by Dika

Bagi sebagian orang, kacamata bukanlah sekadar alat bantu penglihatan. Tidak sedikit mereka menjadikan kacamata sebagai bagian dari estetika diri.

Begitupun Toha, dia sudah lama mengidamkan kacamata. Namun keinginannya tak kunjung menemukan titik terang dari mana memulainya. Dia hanya bisa sesekali menjajal kacamata gaya-gayaan milik sepupunya yang dibeli dari jatimpark saat studitour sekolah.

Saking niatnya, Toha seringkali menempuh jalur "ekstrim". Demi bisa berkacamata, membaca buku sambil tiduran dengan penerangan minim, menonton televisi dari jarak yang sangat dekat, bahkan sesekali diam-diam memakai kacamata baca tebal milik kakeknya.

Harapannya tentu agar matanya lekas minus. Tapi seberapa pun dicoba, hasilnya tetap nihil. Matanya bandel sekali, tidak kunjung rusak seperti yang diharapkannya.

Kisahnya berawal di sekolah. Suatu hari, pihak puskesmas setempat datang untuk mengadakan pemeriksaan mata gratis. Semua siswa dipanggil satu per satu, termasuk Toha.

Saat gilirannya tiba, Toha berdiri di depan alat tes mata. Dengan niat tersembunyi dia sengaja mengatur pandangan, seolah-olah penglihatannya lebih kabur daripada kondisi sebenarnya.

Sejalan dengan niatnya, hasil pemeriksaan menunjukkan matanya minus 0,25. Sebuah angka yang sebenarnya tergolong normal, tanpa bantuan kacamatapun masih tidak terlalu menjadi masalah, hidup masih bisa berjalan normal.

Petugas kesehatan pun menyampaikan kabar itu. "Sebenarnya minus seperempat ini belum parah kok mas Toha. Tanpa kacamata pun masih aman lah."

Seketika wajah Toha menampakkan ekspresi kecewa. "Yaaah, kok bisa minus sih," ucapnya dengan nada sedih. Tapi bahasa batinnya justru mengatakan "Yes! satu langkah lebih dekat untuk bisa pakai kacamata."

Dasar si Toha, tak ingin kehilangan kesempatan, Toha pun segera menanggapi. "Wah jangan gitu dong Pak. Menurut saya, ini harus pakai kacamata pak. Saya tidak mau ini jadi awal ketidak-sehatan mata saya." Ucapannya begitu meyakinkan, sampai petugas pun langsung mengiyakan tanpa ba bi bu.

Maka lengkaplah sudah, mimpi Toha menjadi kenyataan. Dia pulang membawa rujukan resmi, dan tak lama kemudian pulang lagi dari optik dengan wajah berbinar. Sekarang dia seorang pria berkacamata. Entah butuh atau tidak, baginya itu adalah pencapaian estetik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun