Mohon tunggu...
Teguh Dwi Prasetyo
Teguh Dwi Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - Ujian tidak berguna, Bukti yang telah nyata

pamannn

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mencintai adalah Mengikhlaskan

28 Januari 2021   09:05 Diperbarui: 28 Januari 2021   11:16 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tepat pada awal tahun ini kau masih berbicara tentang dirimu yang sudah bahagia dengan yang lain. Bukankah ini hal yang menyakitkan bagiku? tentu saja menyakitkan, tapi aku sangat menikmatinya sekarang. Sama halnya dengan kopi yang selalu ku seduh, pahitnya selalu ku nikmati, dan juga sama halnya dengan menganganmu, pahit memang tapi sangat nikmat untuk dijalani. meskipun aku tak pernah duduk berdua dengamu untuk menikmati 2 hal yang kuanggap nikmat tersebut dengan sekaligus. tapi itu dalah impianku untuk dipersatukan menikmati 2 hal yang sama-sama pahit menjadi satu

Setelah betahun-tahun ku lakukan untuk mencintaimu dengan diam-diam ini pada akhirnya runtuh juga. tepat pertengahan bulan ke 11 kemarin aku menyatakan perasaan yang ku pendam dalam-dalam ini, ya benar aku suka dengan dirimu. akupun memberanikan jujur dengan kepadamu yang pada awalnya aku sangat berprinsip bahwa mencintaimu dengan diam-diam akan terasa lebih baik daripada diungkapkan. 

Tapi ternyata aku salah dengan diungkapkan akan jauh lebih melegakan meskipun pada ujungnya aku tahu akan terlontar kata penolakan yang membuatku semakin terpuruk dengan keadaan. Penolakanmu sangat lugas terucap padaku. Engkau lebih memilih laki-laki yang kau anggap lebih menawan daripada diriku. Dan lagi-lagi engkau bermesraan dengannya aku disini yang merana

Tapi aku sudah berusaha mengikhlaskan meskipun di hati banyak luka dan sayatan. Bukankah puncak tertinggi dai mencintai adalah mengikhlaskan? Ya itu yang ku pegang sampai sekarang. Biarlah dirimu bahagia dengan seseorang yang kamu cintai. Akupun turut bahagia jika perempuan yang aku cintai juga merasakan bahagia meskipun bukan aku penyebabnya

Pada awal tahun ini biarkan aku mencintaimu. Meskipun dirimu disana masih membuat cerita dengannya, tapi aku harap ada saatnya nantikita ada cerita dan duduk berdua untuk menikmati kopi kesukaanku. Bukankah itu hal yang meyenangkan bukan?

Selamat menjalani tahun yang baru ini kasih. Ijinkan aku terusmencintaimu seterusnya, meskipun tak pernah untuk memilikimu

P

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun