Mohon tunggu...
Palupi Widayati
Palupi Widayati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Komunikasi Massa dan Digital, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Mahasiswi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Komunikasi Massa dan Digital, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Visual Storytelling, Model Bercerita Baru di Media Sosial

12 April 2019   17:29 Diperbarui: 31 Mei 2019   13:26 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.writersstore.com/visual-storytelling-actions-speak-louder-than-words/

Perkembangan media saat ini telah menghadirkan media sosial sebagai salah satu sarana untuk berkreasi dengan konten. Konten-konten yang akan diunggah ke media sosial akan dibuat semenarik mungkin untuk memikat perhatian khalayak. Beberapa hal baru yang hadir di media sosial adalah hadirnya metode penyampaian pesan dengan model visual storytelling. 

Visual storytelling adalah model penyampaian pesan yang dilakukan dalam bentuk visual. Pesan dalam bentuk visual akan lebih menarik dan lebih mudah untuk dipahami dibandingkan dengan sederetan kata-kata yang panjang. 

Teknik storytelling juga merupakan cara untuk menyampaikan suatu pesan dalam bentuk cerita pada para pembaca. Bentuk pesan yang disampaikan dapat dalam bentuk kata-kata, gambar,  foto, dan suara. Storytelling mampu mengasah kreativitas dan kemampuan mengambil gambar yang menarik serta memiliki nilai.

Khalayak seringkali merasa malas untuk membaca informasi dengan kata-kata yang sangat panjang dan tidak menarik. Khalayak akan lebih memberikan perhatian pada hal-hal yang bersifat visual (menarik untuk dilihat), contohnya dalam bentuk gambar, tulisan, atau video dengan teknik pembacaan yang baik. Visual storytelling dapat menggunakan simbol, perpaduan warna dalam menyampaikan ide atau pesan.

Untuk dapat membuat visual storytelling, ada beberapa teknik yang bisa digunakan:

  • Monomyth, adalah teknik storytelling dengan prinsip menceritakan perjalanan hidup seseorang yang dianggap seperti "hero's journey" atau pengalaman kepahlawanan. Teknik ini menggunakan perspektif dongeng-dongeng yang menantang, dan ada konflik yang terjadi. Contoh:
  • The Mountain, adalah teknik storytelling menggunakan model seperti drama. Ada pengenalan tokoh, awal konflik, kemudian puncak dari konflik/klimaks, dan kemudian muncul solusi atau penyelesaian masalah.
  • Nested Loops, adalah teknik bercerita yang berlapis-lapis. Cerita yang paling penting diletakkan di tengah, dan cerita yang lain sebagai penjelas.
  • In Medias Res, adalah teknik bercerita dengan menjelaskan terlebih hal yang paling menarik/intinya, kemudian baru menjelaskan asal mulanya. Teknik ini sangat mudah untuk menarik perhatian khalayak, karena ketika mengetahui intinya, khalayak menjadi ingin tahu bagaimana awal mulanya.

Membuat visual storytelling yang menarik, juga harus didasari dengan pemahaman mendasar tentang teknik pengambilan gambar agar gambar yang diambil menarik khalayak. Ada beberapa teknik fotografi atau pengambilan gambar yang bisa dilakukan untuk membuat visual storytelling. 

  • Horizontal Camera Angle; menentukan posisi sudut sumbu Y sebuah kamera ketika melakukan pengambilan gambar. Jenis-jenis shot yang dihasilkan pada angle horizontal adalah frontal shot,  shot, profile shot,  back shot, dan full back shot.
  • Vertical Camera Angle; menentukan posisi sudut bersumbu Y pada sebuah kamera ketika akan melakukan pengambilan gambar. Jenis shot yang dihasilkan pada vertical angle adalah bird's eye view, high angle, eye-level/netral, low angle dan frog's eye view. 
  • Selain itu ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan tentang posisi kamera. Ada beberapa posisi yang dapat diambil untuk menghasilkan cerita pada sebuah gambar, yaitu Close-Up Shot, Extreme Close Up Shot, Medium Shot, Long Shot, Extreme Long Shot.

Visual storytelling dapat menyampaikan pesan lebih efektif kepada khalayak karena mampu merangsang  sensory manusia. Untuk dapat menghasilkan visual yang bagus dan menarik, maka ada elemen yang harus ada, yaitu shape, icons, typography(seni cetak atau tatanan huruf), foto, color(perpaduan warna yang memiliki makna). 

Visual storytelling dapat berupa photostory atau videostory.

Photostory adalah bentuk dari foto yang berisi tulisan sebagai pesan yang ingin disampaikan dengan susunan yang disesuaikan dengan menggunakan warna dan simbol yang dirasa menarik.

https://www.instagram.com/p/BpwwCzmHiTo/?utm_source=ig_share_sheets&igshid=1hr57iywlmrti
https://www.instagram.com/p/BpwwCzmHiTo/?utm_source=ig_share_sheets&igshid=1hr57iywlmrti
Videostory adalah bentuk dari kumpulan gambar-gambar yang dapat diberi keterangan tulisan atau dinarasikan dengan suara yang menarik.

Nah, visual storytelling ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bagi pengisi konten di media sosial, karena hal ini sangat menarik dan juga bisa menjadi peluang pekerjaan baru di dunia serba digital sekarang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun