Mohon tunggu...
Palti West
Palti West Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya Orang Biasa Yang Ingin Memberikan Yang Terbaik Selagi Hidup. Twitter dan IG: @Paltiwest
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulisan analisa pribadi. email: paltiwest@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Benny Begitu Reaktif Menanggapi Pernyataan Bibit?

16 Desember 2011   04:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:11 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tribunnews.com memberitakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk membuka siapa pihak-pihak yang mengintervensi mereka. Hal tersebut menyusul pernyataan Pimpinan KPK, Bibit Samad Riyanto yang menuding ada pihak-pihak yang melakukan intervensi apabila keadaan terpojok.

Salah satu yang paling reaktif menanggapi pernyataan ini adalah Benny K Harman, politisi Demokrat.

"Jangan menyebar rumor, kami minta KPK membuka kepada publik siapa yang lazim melakukan intervensi, intervensi yang dimaksudkan itu apa," ujar Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman di gedung DPR, Jakarta, Jumat(16/12/2011).

"kalau yang dia maksudkan intervensi, dalam rapat resmi itu intervensi, apakah anggota dewan menggunakan hak tanyanya itu adalah intervensi,meminta klarifikasi apakah itu intervensi, mesti jelas,"pungkasnya.

Sikap reaktif Benny ini patut dipertanyakan. Mengapa Benny bisa begitu reaktif? Mungkinkah Benny merasa tersinggung dengan pernyataan Bibit tentang intervensi?

Sayangnya sikap reaktif Benny ini malah menunjukkan ada yang salah dalam sikap anggota dewan kepada KPK dalam rapat-rapat resmi mereka. Jika memang tidak ada intervensi, mengapa harus tersinggung?

Intervensi sudah menjadi hal yang biasa dalam pemberantasan hukum. Dalam pemilihan calon hakim agung saja Ketua KY mengakui adanya intervensi. Dalam pemilihan KPK pun ada intervensi dari setgab.

Saya sendiri sebenarnya tidak anti dengan kata intervensi. Jika intervensi demi kebaikan, sebaiknya tetap dilakukan. Tetapi jika untuk mengatur sebuah kasus seharusnya dihentikan.

Saya yakin yang dimaksud oleh Bibit bukanlah intervensi dalam pertemuan terbuka. Pastinya para pimpinan KPK sering di SMS dan di telepon oleh mereka yang dekat dengan kasus yang sedang ditangani. Hal ini terbukti dengan adanya pelanggaran kode etik pertemuan Nazar dan Benny dengan pimpinan KPK.

Mengapa Benny reaktif ya? Apa pendapat anda?

Selamat siang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun