Mohon tunggu...
palge
palge Mohon Tunggu... Wiraswasta - petik pelajaran dari masa lau

menulis lah.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanamlah, Maka Engkau, dan Anak Cucumu Akan Menu (1)

25 Juli 2019   19:34 Diperbarui: 25 Juli 2019   19:35 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi begitulah, setiap jam makan tiba saya akan ikut antrian dan mengambil jatah makan saya dan jatah makan mereka. Karena perjalanan dari Jakarta ke Pontianak dengan kapal laut memerlukan waktu sekitar 2 hari satu malam, akhirnya banyak waktu bagi kami untuk saling berbagi cerita dan saling mengenal.

Ibu itu menanyakan apa tujuan saya ke Pontianak, apakah nanti ada yang akan menjemput dan akan tinggal di mana selama di sana. Saya sampaikan bahwa saya ke Kalimantan Barat karena saya ditempat di sana, dan sudah ada teman yang bersedia menjemput saya dan membolehkan tinggal sementara dengannya.

Ketika tiba di pelabuhan kapal Sungai Kapuas Pontianak, hari sudah agak senja dan hujan turun. Si Ibu berkata :

"Nanti apabila yang menjemputmu tidak datang, ikut dengan Ibu aja dulu ke rumah saudara Ibu ya. Kasihan kamu nanti, ini sudah menjelang malam dan hujan pula"

Saya mengiyakan sambil mengucapkan terima kasih.

Setelah turun dari kapal, si Ibu dan suaminya sudah dijemput oleh saudaranya. Sambil memegangi tas yang berisi dokumen-dokumen saya, si Ibu bilang supaya saya berkeliling mencari teman saya apakah datang menjemput atau tidak. Seingat saya, pada zaman itu, HP masih merupakan barang langka (atau belum diciptakan?). Jadi kalau mau menghubungi seseorang, biasanya harus melalui warung telepon.

Ternyata teman yang berjanji akan menjemput saya tidak datang. Belakang saya tahu alasannya, karena hujan lebat, sehingga dia tidak bisa keluar rumah.

Saya kembali ke si Ibu, dan menyampaikan kalau teman saya tidak bisa datang. Dengan ramah beliau mengajak saya ke rumah saudaranya, dan berjanji besok pagi-pagi dia akan minta tolong saudaranya untuk mengantar saya ke rumah teman saya.

Setiba di rumah saudaranya, dia memperkenalkan saya dengan tuan rumah dan minta izin supaya saya bisa bermalam di rumah mereka. Ternyata saudaranya juga adalah orang yang ramah dan baik. Mereka mempersilahkan saya untuk menempati kamar yang ada di lantai atas.

Esok hari setelah sarapan pagi, si Ibu meminta tolong pada salah satu anak saudaranya untuk mengantarkan saya ke rumah teman saya.

Pada saat sarapan itu si Ibu berkata demikian "Nak, awalnya saya tidak mengenal kamu, dan sayapun tidak tau kenapa saya begitu tergerak untuk menolongmu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun