Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Koin Persahabatan

12 Januari 2020   15:47 Diperbarui: 12 Januari 2020   15:49 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pardi membuat saya memikirkan banyak hal. Terutama hal remeh yang justru dapat menguntungkan di masa yang akan datang.

Pertemuan saya dengannya di sebuah halte kota Z. Ketika itu saya menunggu salah satu kerabat dari luar kota.

Ia duduk di sebelah saya. Sebagaimana biasa, saya tidak memiliki cara baik untuk memulai pembicaraan.

Tak lama berselang sebuah bus berhenti. Beberapa penumpang turun. Beberapa pula yang menunggu di halte naik. Tidak termasuk lelaki di sebalah saya.

"Mau kemana mas?" ujarnya ramah.

Saya menoleh. Lelaki itu tersenyum pada saya. Lalu mulailah percakapan mengalir.

Namanya, Pardi. Ia menunggu seorang kerabat juga. Persis, dari luar kota.

Kami tertawa oleh kesamaan tujuan di halte itu. Perbincangan kami terputus ketika kerabatnya tiba kebih dulu.

Setelah pertemuan yang saya anggap kebetulan itu, kami kembali bertemu di sebuah masjid. Ia menyapa saya.

"Pardi mas.."

Saya tertawa. Menyalaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun