Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru yang Mengajar Tepat Waktu Itu Membentuk Karakter Murid

3 September 2025   23:10 Diperbarui: 4 September 2025   11:18 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Guru yang mengajar di ruang belajar. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar via Kompas.com)

Perihal masuk ruang kelas atau ruang belajar tepat waktu bagi seorang guru sejatinya sederhana. Karena, mudah dilakukan. Apalagi kalau lokasi satu ruang kelas dengan yang lainnya dekat.

Sehabis mengajar di satu ruang kelas, guru berpindah mengajar ke ruang kelas yang lain, lalu ke ruang kelas yang lain lagi, tak membutuhkan waktu yang lama. Tentu ini berlaku bagi guru yang jumlah jam mengajarnya relatif banyak.

Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 11 Tahun 2025, tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru tercatat bahwa beban mengajar guru paling sedikit 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam satu minggu.

Kalau misalnya, guru mengajar 24 jam tatap muka dalam satu minggu, enam hari kerja, dapat disimulasikan seperti ini, yaitu guru termaksud setiap hari empat jam tatap muka. Di tingkat SMP setiap jam tatap muka 40 menit.

Ini berbeda, misalnya, dengan guru yang mengajar 40 jam tatap muka dalam satu minggu. Rentang ia mengajar setiap harinya 5---8 jam tatap muka. Ia hampir tak memiliki waktu longgar untuk beristirahat.

Kalau pada hari tertentu ia mengajar delapan jam tatap muka, guru termaksud hanya dapat beristirahat saat jam istirahat saja. Ini tentu melelahkan.

Tapi, kalau pada hari yang lain, misalnya, ia mengajar empat jam tatap muka, guru tersebut memiliki waktu istirahat agak longgar. Selain istirahat sesuai dengan jam istirahat, ia memiliki jam tak mengajar yang dapat juga digunakan untuk istirahat.

Tapi, umumnya, guru tak dapat leluasa dalam waktu tersebut untuk bersantai-santai. Ia masih harus mengoreksi pekerjaan atau tugas murid. Mengerjakan administrasi kelas dan/atau guru mata pelajaran (mapel) yang diampunya.

Belum lagi kalau ada tugas tambahan. Misalnya, menyiapkan murid mengikuti lomba. Menyiapkan sekolah mengikuti festival. Mendampingi murid yang sedang mengalami problem. Membuat laporan kegiatan yang barusan selesai diikuti.

Dan, tentu masih ada yang lainnya, termasuk mengurus program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi sekolah yang sudah melaksanakannya. Ini yang sebetulnya menambah beban guru sebab MBG tak memiliki jam khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun