Saat saya menulis catatan ini tepat pada musim layang-layang. Di daerah saya berdomisili, misalnya, persisnya di area yang agak lapang, persawahan, pada setiap sore diramaikan oleh anak yang bermain layang-layang atau layangan.
Sekalipun saya tak melihat langsung mereka bermain layangan di area agak lapang tersebut, saya melihat keramaiannya. Sebab, gang di depan rumah saya digunakan akses oleh anak-anak pergi ke dan balik dari area tempat bermain layangan tersebut.
Lagian, beberapa di antara mereka ada yang sebagai murid di sekolah tempat saya mengajar. Saat balik dari area tempat bermain layangan itu, mereka menyalami saya karena kebetulan saya sedang mengecat pagar depan rumah.
Pada kesempatan tersebut, saya menanyakan tentang situasi dan kondisi yang ada di area lapang terkait dengan aktivitas anak-anak bermain layangan. Kata mereka, sangat ramai. Dan, saya memercayainya.
Sebab, mereka yang balik dari lapangan sore itu memang banyak. Di antaranya, bahkan ada anak perempuan. Saya agak heran. Ternyata ada juga anak perempuan bermain layang-layang.
Pada zaman saya masih kecil, puluhan tahun lalu, di daerah tempat saya dilahirkan, tak ada anak perempuan bermain layang-layang. Permainan layang-layang adalah permainan anak laki-laki. Jadi layangan identik dengan laki-laki.
Tapi, ketika saya menceritakan rasa heran saya tersebut kepada teman-teman guru di sekolah, beberapa di antara mereka membenarkan bahwa di daerahnya ada anak perempuan bermain layang-layang.
Memang daerah teman saya ini berbeda dengan daerah tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Jadi kalau sejak dahulu sudah ada anak perempuan bermain layang-layang di daerahnya, saya belum mengetahuinya.
Kini saya mengetahuinya karena saya sudah menetap, berkeluarga, dan bekerja di daerah tempat teman saya lahir, dibesarkan, dan bekerja, yang kebetulan bekerja di satu sekolah dengan saya.
Hanya, hal yang berbeda dan ini bagi saya sangat menarik adalah adanya bentuk layangan yang menggelitik pikiran, yaitu layangan berbentuk pocong dan kuntilanak. Berbentuk naga sudah banyak. Apalagi yang bentuk konvensional, sangat banyak.