Latihan dasar kepemimpinan (LDK) pengurus organisasi siswa intra sekolah (OSIS) merupakan program tahunan sekolah. Disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008, Bab III, Pasal 4, Ayat 1 bahwa organisasi siswa intra sekolah pada SMP, SMPLB, SMA, SMALB dan SMK
adalah OSIS.
Itu artinya, anak-anak yang sudah tergabung dalam pengurus OSIS merupakan anak-anak pilihan. Mereka yang dipilih umumnya memiliki kelebihan di kelasnya masing-masing. Mereka pemimpin di kelasnya. Namun demikian, setelah tahap pemilihan pengurus OSIS diadakan LDK.
Seperti yang dilakukan di sekolah tempat saya mengajar. LDK dilakukan setiap tahun setelah terbentuk pengurus OSIS. LDK diikuti oleh semua pengurus OSIS yang baru terbentuk. Namun, sudah sejak dahulu, setiap LDK, sebagian pengurus OSIS (lama) dilibatkan.
Pengurus OSIS (lama) yang terlibat adalah mereka yang terpilih. Mereka memiliki kemampuan untuk memimpin. Kami, pembina OSIS, yang menentukan bahwa mereka berkemampuan memimpin. Karena memiliki kemampuan memimpin, mereka kami beri peran untuk berbagi kepada pengurus OSIS (baru).
LDK dapat dilaksanakan di sekolah. Tetapi, dapat juga dilakukan di luar sekolah. Tergantung sekolah mau memilih yang mana. Kami memilih melaksanakan LDK di luar sekolah. Seperti yang sudah-sudah.
Alasannya simpel. LDK di luar sekolah lebih menarik. Situasi dan kondisi luar merupakan tempat yang baru bagi anak-anak. Tempat baru, di alam terbuka, memberi kesan lebih kuat. Sehingga materi dan aktivitas lain yang diberikan kepada pengurus OSIS lebih mudah terpatri dalam pikiran, batin, bahkan merangsang semangat mereka.
Jauh-jauh hari mereka sudah bersiap-siap. Pengurus OSIS (lama) menyiapkan kebutuhan untuk LDK. Mereka berkegiatan selayaknya panitia. Sehingga kebutuhan-kebutuhan untuk LDK, mereka yang mendata dan mencarinya. Mereka berkonsultasi dengan pembina OSIS kalau menemui kendala di lapangan.
Kami mengikuti proses mereka berkegiatan. Mereka bisa melakukan. Mereka menyiapkan spanduk, seperangkat pelantang suara, sarana prasarana untuk penyampaian materi oleh guru/pembina, dan kebutuhan untuk outbond. Kegiatan outbond merupakan kegiatan yang paling seru. Pengurus OSIS (lama) yang membidaninya.
Pengurus OSIS (baru) hanya mempersiapkan kebutuhannya sendiri. Kebutuhan pribadi. Sebab, mereka sebagai peserta LDK. Mereka yang dilatih dalam LDK oleh pengurus OSIS (lama) dan guru/pembina. Dalam diri mereka ditanamkan jiwa kepemimpinan.
Memilih lokasi LDK di luar sekolah konsekuensinya anak-anak naik angkot. Kami mencari angkot yang trayeknya melewati lokasi LDK. Kami mendapatkan angkot itu. Kami naik angkot menuju lokasi.