Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Besok Idulfitri, Lalu Besoknya Apa Lagi?

30 Maret 2025   21:55 Diperbarui: 30 Maret 2025   21:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

Besok pagi, Senin 31 Maret 2025 adalah Hari Raya Idulfitri 1446 H. Mayoritas masyarakat muslim Indonesia akan menunaikan shalat Idulfitri di berbagai masjid, lapangan bahkan tempat-tempat dengan pemandangan yang menawan.

Setelah sebulan penuh berpuasa, shalat tarawih, tadarus, sedekah dan berbagai ibadah lainnya telah tertunaikan, lalu apa selanjutnya? Jika memang merasa menang, bagaimanakah sikap pemenang? Jika merasa gagal, bagaimana sikap menghadapi kegagalan?

Ramadan memang harus berlalu. Namun apa yang berhasil kita bawa dari Ramadan? Ini yang lebih penting. Rupanya --kemampuan membawa hal-hal positif dari Ramadan, sangat bergantung dengan cara kita menjalani hari-hari selama Ramadan.

Kenyataannya, ada sekelompok orang yang memasuki Ramadan sama saja seperti memasuki bulan-bulan lainnya. Baginya, Ramadan hanyalah satu dari duabelas bulan dalam setahun. Sama saja dengan bulan-bulan dalam kalender Masehi.

Mereka ini masuk Ramadan biasa saja. Kegiatan selama Ramadan juga biasa saja. Tidak tampak bahwa sedang berada di bulan mulia. Kegiatan hariannya sama saja dengan hari-hari lain di luar Ramadan.

Sementara ada sekelompok lainnya, yang demikian mengistimewakan Ramadan. Mereka giat beribadah, antusias melakukan kebaikan, selama Ramadan. Dan setalah Ramadan berlalu, semangat beribadah ini tidak kendor.

Kondisi ini telah menjadi perhatian orang-orang salih zaman dulu. Sebagian salaf pernah mengatakan,

"Aku pernah menjumpai sebuah kaum yang saat masuk bulan Ramadan, tidak bertambah amalan mereka sedikitpun. Ada pula kaum yang saat Ramadan berlalu, amal kebaikan mereka tidak berkurang sedikitpun" (Syaikh Shalih Al-Fauzan, Muwashalah Al-'Amal Ash-Shalih Ba'da Ramadhan).

Besok pagi kita semua menunaikan shalat Idulfitri, sahabat. Setelah itu, lalu apa yang akan kalian lakukan? Di manakah posisimu dari Ramadan?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun