Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ibu, Pintu Surga yang Ada di Dalam Rumahmu

29 Maret 2023   06:54 Diperbarui: 29 Maret 2023   07:00 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.hidayatullah.com

Kisah Ramadan - 7 

Suatu ketika, Nabi saw bersabda tentang seorang lelaki yang belum pernah berjumpa dengan beliau. Ialah Uwais Al-Qarni yang namanya terkenal  hingga penduduk langit.

"Sesungguhnya tabi'in yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian" (HR. Muslim no. 2542).

Uwais Al-Qarni tinggal di Yaman. Lelaki sederhana ini dikenal berpenyakit sopak. Tubuhnya belang-belang.  Ia adalah pemuda salih dan sangat berbakti kepada sang ibu, seorang perempuan tua yang lumpuh.

Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan. "Uwais, ikhtiarkan agar ibu dapat mengerjakan haji," pinta sang ibu.

Permintaan ini membuat Uwais termenung. Perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh, melewati padang tandus. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Bagaimana Uwais bisa melakukannya dalam kondisi miskin dan tidak memiliki kendaraan?

Suatu hari, ia membeli seekor anak lembu. Uwais membuatkan kandang untuk anak lembu itu di atas bukit. Setiap hari ia menggendong anak lembu itu naik ke atas bukit dan membawanya turun lagi. Banyak orang yang menganggap aneh apa yang dilakukannya tersebut.

Delapan bulan berlalu, musim hajipun tiba. Lembu Uwais telah membesar, begitu juga tubuh Uwais yang makin kuat karena terbiasa berlatih menggendong anak lembu setiap hari. Ternyata selama ini ia sedang berlatih fisik untuk menggendong sang ibu.

Musim haji tahun itu, Uwais menggendong ibu dari Yaman ke Makkah. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya pergi haji.

Tanpa mengeluh sedikitpun Uwais menggendong ibu menjalankan rangkaian ibadah haji di Mekkah. Sang ibu menangis terharu telah tiba di Baitullah. Di hadapan Ka'bah, Uwais berdoa, "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun