Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

7 Amanat Sultan Agung untuk Pemimpin Rumah Tangga

23 September 2022   13:06 Diperbarui: 23 September 2022   13:21 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kebudayaan.jogjakota.go.id/

Dalam ajaran agama Islam, suami adalah pemimpin atau kepala keluarga. Sebagai pemimpin tentu harus bisa mengarahkan istri dan anak-anaknya menuju nilai-nilai kebaikan, dengan cara yang baik pula.

Proses memimpin memerlukan ilmu, ketrampilan dan sekaligus seni. Dalam praktiknya, kepemimpinan tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai lokal tempat di mana kita bertumbuh. Setiap lokalitas, memiliki kekayaan khasanah kebijaksanaan yang bisa memandu arah kepemimpinan.

Masyarakat Jawa memiliki sangat banyak nilai kebijaksanaan dalam kehidupan, termasuk dalam kepemimpinan. Di antaranya, dikenal amanat kepemimpinan dari Sultan Agung, Raja Mataram Islam yang paling melegenda.

Beliau bergelar Panembahan Hanyakrakusuma, Susuhunan Agung Hanyakrakusuma, dan Senapati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama. Dilahirkan pada 1593 dan menjadi Raja Mataram pada kurun 1613 - 1646.

Amanat kepemimpinan tersebut dituangkan dalam Serat Sastra Gendhing karya Sultan Agung. Amanat ini sekaligus menjadi falsafah kepemimpinan yang beliau terapkan selama melaksanakan tugas sebagai Raja Mataram. Berisi butir-butir nilai fundamental bagi seorang pemimpin yang sangat layak diterapkan dalam kehidupan.

7 Amanat Sultan Agung untuk Suami Sebagai Pemimpin Rumah Tangga

Pada tulisan ini, saya mengerucutkan pembahasan dalam kerangka kepemimpinan rumah tangga. Meskipun amanat Sultan Agung tersebut bercorak umum, namun saya ambil untuk menjadi arahan bagi para suami dalam memimpin rumah tangga.

Sultan Agung menyampaikan tujuh amanah utama untuk menjalankan kepemimpinan, berikut ini.

  • Swadana Maharjeng Tursita

Menurut beliau, seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan intelektual, berilmu, jujur, pandai menjaga nama baik, serta mampu menjalin komunikasi dengan bijak. Dalam konteks rumah tangga, suami harus berbekal ilmu pengetahuan yang memadai, memiliki kejujuran, bisa menjaga diri, dan pandai berkomunikasi.

  • Bahni Bahna Amurbeng Jurit

Pemimpin harus selalu berada di depan dengan memberikan keteladanan dalam membela keadilan dan kebenaran. Dalam konteks rumah tangga, suami harus menjadi teladan bagi istri dan anak-anak. Suami memberikan keteladanan dalam kebaikan, ketaatan, keluhuran budi dan kehormatan diri.

  • Rukti Setya Garba Rukmi

Pemimpin harus bertekad bulat menghimpun segala daya dan potensi guna kemakmuran dan ketinggian martabat bangsa. Dalam konteks rumah tangga, suami harus bekerja keras dan berdedikasi tinggi untuk menjaga kebaikan keluarganya. Semua potensi positif keluarga harus dioptimalkan demi kesejahteraan keluarga.

  • Sripandayasih Krani

Pemimpin harus bertekad menjaga sumber-sumber kesucian agama, agar berdaya manfaat bagi masyarakat luas. Dalam konteks rumah tangga, suami harus mengarahkan diri dan keluarganya untuk mentaati ajaran agama. Melandaskan kehidupan rumah tangga dalam ketaatan kepada ajaran agama.

  • Gaugana Hasta

Pemimpin harus berusaha mengembangkan seni dan sastra, guna mengisi peradaban bangsa. Dalam konteks rumah tangga, suami harus mampu mengembangkan suasana yang ceria dan bahagia bagi semua anggota keluarga. Mampu menghidupkan jiwa seni dan sastra pada semua anggota keluarga.

  • Stiranggana Cita

Pemimpin harus berusaha memiliki kemampuan mengembangkan budaya, pelopor ilmu pengetahuan dan membawa kebahagiaan pada masyarakat. Dalam konteks rumah tangga, suami harus mampu mengembangkan suasana sakinah mawadah wa rahmah. Mampu menghadirkan ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman dalam balutan ilmu pengetahuan.

  • Smara Bhumi Adi Manggala

Pemimpin harus bertekad untuk menjadi pelopor pemersatu dari berbagai kepentingan yang berbeda-beda, serta berperan dalam perdamaian dunia. Dalam konteks rumah tangga, suami harus berusaha untuk mengatasi setiap konflik dengan bijak. Mampu mengatasi masalah dengan baik dan menciptakan suasana kedamaian dalam rumah tangga.

Hendaknya para suami bisa menjalankan 7 amanat kepemimpinan yang telah dipraktikkan Raja Mataram yang melegenda. Terbukti, di masa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan Mataram menjadi kekuasaan Islam paling berpengaruh di Nusantara.

Bahan Bacaan

M. Dani Habibi, Ajaran Tasawuf dalam Serat Sastra Gendhing Sultan Agung, https://alif.id, 11 Februari 2019

Suwardi Endraswara, Berpikir Positif Orang Jawa, Penerbit Narasi, Yogyakarta, 2016

Zaenudin Bukhori, Mistisisme Islam Jawa: Studi Serat Sastra Gendhing Sultan Agung, IAIN Walisongo, 2012, diakses dari http://eprints.walisongo.ac.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun