Sekarang saatnya kita bahas adab mertua terhadap menantu. Mengapa kita mulai dari mertua? Karena posisi mertua yang lebih 'tua' dibandingkan menantu. Posisi mertua seperti orangtua, maka memiliki kewajiban untuk memberikan contoh kebaikan bagi menantu.
Jangan hanya bisa menuntut perlakuan baik menantu. Mulailah dari mertua, dengan memberikan pemuliaan kepada menantu. Niscaya para menantu memberikan penghormatan kepada mertua. Jangan dibalik, menuntut menantu, sementara mertua tidak melakukan hal terbaik.
Adab mertua terhadap menantu saya kelompokkan menjadi lima bagian. Saya akan membahas secara bertahap, bagian demi bagian.
Pertama, Adab Mertua dalam Penerimaan terhadap Menantu
Anda boleh melakukan 'seleksi penerimaan' calon menantu, bersama anak Anda. Siapa yang akan menikah dengan anak Anda, dialah yang akan menjadi menantu.Â
SIlakan diseleksi, silakan ditimbang dan dipilih dengan seksama. Jangan sampai salah pilih menantu. Pastikan memilih menantu salih / salihah.
Namun setelah dirinya menikah dengan anak Anda, terimalah ia sebagai menantu. Terimalah dengan tulus sebagai bagian dari keluarga. Jangan lagi mempersoalkan keberadaannya di dalam rumah tangga Anda.
Adalah tindakan yang jauh dari adab kebaikan, apabila mertua terus menerus mempersoalkan kehadiran menantu sebagai bagian dari anggota keluarga.Â
Seakan-akan seumur hidup tidak pernah bisa menerima menantu, disebabkan persoalan tertentu. Ini harus dihindari. Menantu harus diletakkan sebagai pribadi yang menambah kekuatan  keluarga.
Mertua harus menunjukkan adab yang baik terhadap menantu. Di antara adab mertua dalam penerimaan terhadap menantu, adalah sebagai berikut.
- Menerima kehadirannya