Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Family Time dalam Rumah Tangga Rasulullah SAW yang Patut Diteladani

28 April 2020   14:15 Diperbarui: 28 April 2020   20:17 3025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga muslim (foto: Freepik/Rawpixel)

Hal ini pun dicontohkan oleh Rasulullah bersama para istri beliau. Ibnu Abbas Ra, menceritakan ketika ia menginap di rumah bibinya, Maimunah, yang merupakan salah satu istri Rasulullah. Seusai shalat isya, beliau pulang ke rumah Maimunah, lalu shalat sunnah empat raka'at, kemudian beliau berbincang-bincang dengan Maemunah.

Karena itu, para ulama menilai obrolan dengan istri dan anak, termasuk kegiatan yang memberikan maslahat. Imam An-Nawawi menjelaskan,

"Para ulama mengatakan, obrolan yang makruh setelah isya adalah obrolan yang tidak ada maslahatnya. Adapun kegiatan yang ada maslahatnya dan ada kebaikannya, tidak makruh. Seperti belajar ilmu agama, membaca cerita orang soleh, mengobrol melayani tamu, atau pengantin baru untuk keakraban, atau suami mengobrol dengan istrinya dan anaknya untuk mewujudkan kasih sayang dan hajat keluarga. (Syarh Shahih Muslim, 5/146).

Hal ini menunjukkan bahwa mengobrol dengan istri dan anak, termasuk bentuk ibadah yang berpahala. Maka, sesibuk apapun suami dan istri, hendaknya menyempatkan mengobrol ringan sebelum tidur. Ada sangat banyak kemanfaatan dalam obrolan ringan dalam menguatkan kenyamanan dan kehangatan emosional antara suami dan istri.

  • Ikut mengerjakan aktivitas kerumahtanggaan

Rasulullah bersikap tawadhu' (rendah diri) di hadapan istri-istri beliau, bahkan beliau membantu para istri dalam menjalankan pekerjaan rumah tangga. Aisyah berkata, "Rasulullah Saw dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu shalat maka beliaupun pergi shalat". (HR Al-Bukhari V/2245 no 5692)

Urwah berkata kepada Aisyah, "Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw jika ia bersamamu (di rumahmu)?" A'isyah berkata, "Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember". (HR Ibnu Hibban (Al-Ihsan XII/490 no 5676, XIV/351 no 6440).

Dalam kitab Asy Syama'il, At-Tirmidzi ada tambahan lafal, "Dan memerah susu kambingnya." (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di As-Shahihah 671).

Al Hafizh Ibnu Hajar menyatakan, "Hadits ini menganjurkan untuk bersikap rendah diri dan meninggalkan kesombongan serta seorang suami yang membantu istrinya". (Fathul Bari II/163).

  • Betah Menemani Istri

A'isyah berkata, "Orang-orang Habasyah (Ethiopia) masuk kedalam masjid bermain, maka Rasulullah berkata kepadaku, "Wahai yang kemerah-merahan (maksudnya adalah Aisyah), apakah engkau ingin melihat mereka?" Aku berkata, "Iya". Rasulullah berdiri di pintu lalu aku mendatanginya dan aku letakkan daguku di atas pundaknya dan aku sandarkan wajahku di pipinya.

Rasulullah Saw berkata, "Sudah cukup (engkau melihat mereka bermain)". Aku berkata, "Wahai Rasulullah, jangan terburu-buru". Lalu beliau (tetap) berdiri untukku (agar aku bisa terus melihat mereka). Kemudian beliau berkata, "Sudah cukup". Aku berkata, "Wahai Rasulullah, jangan terburu-buru".

A'isyah berkata, "Aku tidak ingin terus melihat mereka bermain, akan tetapi aku ingin para perempuan tahu bagaimana kedudukan Rasulullah Saw di sisiku dan kedudukanku di sisi Rasulullah Saw " (HR Al-Bukhari V/2006 no 4938, Muslim II/608 no 892, An-Nasai no 1594).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun