Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Umrah, Bertamu ke Tanah Suci, Kembali Harus Suci

26 Desember 2018   00:36 Diperbarui: 26 Desember 2018   01:16 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ibadah umrah bagi masyarakat Indonesia sangatlah istimewa, bukan saja karena harus mengeluarkan dana dalam jumlah yang tidak sedikit, juga karena lokasi ibadah yang di Mekah. Dengan lokasi umrah di Mekah, artinya ada kendala bahasa dan kendala teknis lainnya, yang cukup menyulitkan bagi jama'ah umrah ---khususnya mereka yang sudah berusia lanjut. 

Maka faktor pembimbing umrah menjadi sangat penting untuk menunjang kelancaran ibadah umrah. Fungsi pembimbing bukan hanya menuntun prosesi ibadah umrah, namun juga untuk melakukan komunikasi yang diperlukan jama'ah dengan berbagai pihak selama berada di tanah suci.

"Kelurusan" pembimbing menjadi hal yang sangat mutlak diperlukan, bahwa dirinya benar-benar tulus membimbing jama'ah umrah untuk menunaikan ibadah sesuai tuntunan sunnah. Pembimbing adalah motivator, yang terus menerus memotivasi jama'ah agar tertib dan semangat melakukan ibadah selama di Mekah maupun Madinah. 

Sebagaimana diketahui, di sekitar Masjid Haram dan Masjid Nabawi, tersedia sangat banyak pertokoan ---juga mall--- yang bisa memalingkan jama'ah dari kekhusyukan ibadah. Tentu saja tidak dilarang berbelanja, namun jangan sampai menjadi agenda utama.

Pembimbing umrah dari Al Anshor, KH. Ghazali Mukri, adalah contoh yang sangat baik. Beliau tekun, sabar dan disiplin membimbing jama'ah umrah sejak sebelum berangkat hingga pulang kembali ke tanah air. KH. Ghazali Mukri mengajak jama'ah menunaikan umrah sesuai dengan tuntunan sunnah. Beliau juga menyemangati jama'ah untuk memperbanyak ibadah selama di Mekah dan Madinah. 

Beliau ajak jama'ah untuk melaksanakan shalat malam, dzikir, masih ditambah dengan tausiyah di setiap ada kesempatan. Dengan demikian semua jama'ah terkondisikan untuk benar-benar menghayati umrah dan ibadah lainnya selama berada di tenah suci.

Faktor Kepuasan Ibadah

Hal yang sangat perlu diperhatikan adalah nilai optimalisasi ibadah selama di tanah suci. Jama'ah harus selalu diingatkan bahwa tujuan pergi ke Mekah dan Madinah adalah untuk ibadah. Selain prosesi umrah yang ringkas ---thawaf, sa'i dan tahallul--- ada ibadah lain yang sangat istimewa. Di antaranya adalah shalat lima waktu di Masjid Haram maupun Masjid Nabawi. Sebagaimana diketahui, melaksanakan shalat di Masjid Haram pahalanya 100.000 kali, sedangkan shalat di Masjid Nabawi pahalanya 1.000 kali ---dibanding dengan di tempat lainnya. Maka hendaknya selalu mengusahakan rutin hadir ke masjid untuk menunaikan shalat wajib dan shalat-shalat sunnah.

"Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1.000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya." (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin 'Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Jika jama'ah menyadari nilai keutamaan seperti ini, tentu mereka akan rajin hadir ke Masjid Haram dan Masjid Nabawi untuk melaksanakan shalat, dzikir, doa, tilawah dan ibadah lainnya. Artinya, bukan hanya keutamaan di sekitar Ka'bah saja ---seperti multazam dan hajar aswad--- yang perlu diperhatikan. 

Bahkan keutamaan kedua masjid tersebut sangatlah penting untuk menjadi pusat perhatian. Jangan sampai menyepelekan nilai shalat dan ibadah lainnya di kedua masjid tersebut, karena pahalanya tidak akan bisa didapatkan di tempat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun