Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Benarkah Lelaki Lebih Sulit Mengaku Bersalah dan Meminta Maaf?

4 Desember 2018   19:17 Diperbarui: 6 Desember 2018   03:25 2475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilutrasi : traveltriangle.com

Banyak perempuan melontarkan protes kepada suami, terkait sikap saat menghadapi permasalahan dan rasa bersalah. Menurut mereka, laki-laki sangat sulit untuk meminta maaf ketika bersalah. Walaupun jelas-jelas suami bersalah, dan istri menunggu pernyataan maaf dari suami, namun pernyataan bersalah dan maaf itu tidak kunjung datang. Kondisi ini membuat istri menjadi kesal dan uring-uringan, karena menganggap suami tidak memiliki itikad baik.

Ternyata kondisi itu dibenarkan oleh survei. Sebuah penelitian di Kanada untuk mencari informasi perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam hal perasaan bersalah.

Studi yang dilakukan oleh Karina Schumann di University of Waterloo Kanada, menunjukkan adanya perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam kaitan dengan rasa bersalah serta dorongan untuk meminta maaf.

Hasil studi menunjukkan bahwa perempuan lebih mudah mengucapkan kata "maaf". Hal ini bukan berarti lelaki merasa selalu benar dan tidak bersedia meminta maaf.

Menurut Karina, "Lelaki tidak mudah mengucapkan maaf bukan karena tidak mau bertanggungjawab pada kesalahan yang mereka perbuat. Ketika merasa bersalah, lelaki juga akan minta maaf, sama halnya dengan perempuan. Namun, apabila dibandingkan dengan perempuan, lelaki sering berpikir mereka tidak salah".

Pada studi tersebut, 33 mahasiswa usia 18 hingga 44 tahun diminta untuk mendokumentasikan rutinitas selama 12 hari. Mereka diminta menuliskan dalam waktu satu hari berapa kali mereka minta maaf dan berapa kali mereka merasa orang lain melakukan kesalahan pada mereka. Hasilnya, perempuan lebih sering meminta maaf ketimbang lelaki.

Studi tersebut menemukan data bahwa dibandingkan dengan perempuan, lelaki jarang minta maaf dan mengaku bersalah dalam sebuah konflik.

Perempuan 35 persen kali lebih sering minta maaf ketimbang laki-laki. Namun, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa perempuan lebih kasar dan menggunakan kata-kata yang mencela 30 persen lebih banyak dari laki-laki.

Data lain, laki-laki lebih kebal dari hinaan dan celaan ketimbang perempuan. Reaksi lelaki saat mendapat serangan kasar ternyata lebih kalem ketimbang perempuan. Reaksi perempuan saat mendapat serangan atau celaan adalah dengan menangis, bahkan bila kata-kata kasar itu datang dari orang yang tak mereka kenal sekalipun.

Peneliti menekankan perbedaan dalam perasaan bersalah lelaki dan perempuan saat mereka berada dalam hubungan romantis. Perempuan lebih merasa takut untuk menyakiti pasangannya, hingga mereka meminta maaf lebih emosional ketimbang lelaki yang cenderung rasional dan logis dalam menilai sebuah permintaan maaf.

Semua Orang Bisa Bersalah
Hal yang menjadi kemestian dalam kehidupan manusia adalah, dirinya bisa melakukan kesalahan. Tak ada manusia sempurna. Ada saat di mana seseorang terjatuh ke dalam kesalahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun