Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendadak Digital, Guru dan Orangtua Bisa Terpental

30 Agustus 2018   19:23 Diperbarui: 30 Agustus 2018   19:31 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : psbedu.paris

Digital berasal dari kata Digitus (bahasa Yunani) yang berarti jari jemari. Jari jemari manusia berjumlah 10. Digital merupakan penggambaran keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1, atau off dan on. Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit). Istilah digital kemudian digunakan untuk menyebut segala sesuatu yang terasosiasi dengan komputer atau internet.

Digital juga merupakan "pasangan" dari sistem analog. Contoh analog, misalnya jam atau arloji yang penanda waktunya menggunakan jarum yang bergerak konstan. Jam yang demikian disebut jam analog. 

Sedangkan jam atau arloji yang penanda waktunya dengan angka-angka yang langsung terpajang di layar, disebut jam digital. Demikian pula timbangan, apabila penanda berat harus dilihat secara manual dengan membaca arah jarum, maka itu sistem analog. Sedangkan timbangan yang penanda beratnya langsung terpajang di layar berupa angka-angka, maka itu timbangan digital.

Sistem analog menggambarkan keadaan yang "jadul" dan tradisional, sedangkan digital menggambarkan keadaan yang "kekinian" dan canggih. Maka Era Digital secara mudah dipahami sebagai zaman kekinian yang serba canggih, karena terkoneksi dengan sistem komputer dan internet.

Pribumi dan Pendatang di Dunia Digital

Istilah Digital Natives dan Digital Immigrants pertama kali diungkapkan oleh seorang konsultan pendidikan bernama Marc Prensky pada tahun 2001 dalam artikelnya "Digital Natives, Digital Immigrants". 

Presnky membahas kesenjangan antara siswa yang lahir sebagai Digital Natives dengan para pendidik yang menggunakan metode Digital Immigrants. Menurutnya, teknologi telah mengubah cara siswa berpikir dan memproses informasi. sehingga sulit bagi siswa untuk unggul secara akademis jika dididik menggunakan metode pengajaran yang sudah usang. Artikel dan analisis lengkap Marc Prensky bisa anda unduh di sini.

Generasi Digital Immigrants alias Pendatang Digital, adalah generasi yang lahir sebelum 1990, dimana saat mereka lahir hingga dewasa, teknologi belum terlalu digital. Sedangkan Digital Natives alias Pribumi Digital, adalah generasi yang lahir dimana teknologi sudah berada di dekatnya. Generasi pertama Digital Natives, lahir setelah tahun 1990. 

Memasuki tahun 2000, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin canggih, anak-anak yang lahir pada periode ini adalah generasi kedua dari Digital Natives.

Memasuki tahun 2010, penetrasi teknologi gadget serta smartphone semakin masif, anak-anak yang lahir setelah 2010 adalah generasi ketiga dari Digital Natives yang bercorak sangat digital. Kedua orangtua dari generasi ini bisa jadi bertemu di dunia maya melalui chatting sebelum menikah. 

Mereka mengunggah undangan pernikahan dan foto-foto pernikahan melalui media sosial. Saat hamil, sang ibu rajin melaporkan kehamilannya melalui path, instagram dan pinterest. Wajar jika bayi generasi digital sangat cepat berinteraksi dengan teknologi digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun