Mohon tunggu...
Akhmad Sugiyono
Akhmad Sugiyono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Manusia Biasa, bagian terkecil dari masyarakat Indonesia yang selalu menginginkan perubahan masyarakat hari ini menuju masyarakat madani

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menjaga Stabilitas Inflasi Di H-7 Lebaran

2 Juli 2014   23:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:46 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/11/14/1358164620X310.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="sumber: lipsus.kompas.com"][/caption]

Sudah bukan rahasia lagi jika di bulan Ramadhan dan Lebaran peredaran uang di masyarakat cukup tinggi. Dengan hal tersebut sudah pasti bahwa konsumsi masyarakat pun juga menjadi tinggi. Maka menjadi kebiasaan di momentum bulan Ramadhan dan hari raya umat Islam ini potensi inflasi menjadi tinggi. Oleh karena itu, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) di awal bulan Juni 2014 sudah mengantisipasinya untuk menekan tingginya inflasi di awal ramadhan yaitu dengan menjaga distribusi barang kebutuhan pokok, mengontrol sistem harga di pasar dan menjaga pasokan sembako tetap aman. Antisipasi tersebut sampai saat ini masih dapat terjaga dengan stabilnya laju inflasi di bulan Juni ini yang berada di angka 0,43 % (Data BPS). Bandingkan dengan bulan Juni 2013 yang juga menjelang Ramadhan di bulan Juli 2013, laju inflasi di bulan tersebut terkerek ke angka 1,03 % dan melonjak di bulan Juli akhir bulan Ramadhan sekaligus jelang Lebaran, laju inflasi mencapai 3,29 % dengan tingkat inflasi 8,38 %.

Stabilnya laju inflasi di bulan Juni ini bukan berarti terjaminnya stabilitas di angka inflasi di bulan Juli. Faktor-faktor lain selain Ramadhan dan Lebaran turut serta akan mengintai terkereknya tingkat inflasi pada bulan tersebut. Seperti diketahui bersama bahwa pada 1 Juli ini PLN menaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) nya bagi kelompok pengguna tertentu. Efek kenaikan ini tidak bisa dirasakan di minggu pertama dan kedua pasca kenaikan, tetapi minggu ketiga dan keempat yang merupakan berbarengan dengan hari mendekati lebaran. Selain itu tahun ajaran baru di bulan Juli, kenaikan gaji ke-13 PNS serta ancaman badai El-Nino turut menjadi faktor lain yang mengancam stabilitas inflasi di bulan Juli ini. Untuk itu peran kordinasi Bank BI dan Pemerintah harus tetap intens untuk mengawal stabilitas inflasi menjelang lebaran di bulan Juli ini.

Kecenderungan inflasi di bulan Ramadhan, Lebaran dan atau tahun ajaran baru terjadi karena sisi permintaan pasar sedang melonjak (Demand Full Inflation). Timgkat harga dapat dipastikan akan bergerak naik ketika permintaan ini semakin tinggi. Oleh karena itu, antisipasi pemerintah seperti yang sudah dilakukan sebelumnya harus tetap dijaga kordinasi bersama dengan BI dalam proses pengendalian inflasi. Titik akumulasi terjadinya permintaan yang semakin tinggi dan peredaran uang yang semakin besar adalah di H-7 lebaran, dimana arus mudik yang semakin tinggi serta kebutuhan bahan-bahan pokok yang semakin besar akan terjadi. Disinilah sistem kontrol pemerintah dan BI yang harus terjaga. Oleh karena itu ada beberapa hal yang patut menjadi fokus, baik pemerintah maupun BI sebagai pemegang kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas inflasi dan harga konsumen di H-7 lebaran :

  1. Memastikan Distribusi Barang tetap aman sampai ke pasar, karena selama bulan Juni-Juli ini tidak ada ancaman serius terhadap ketersediaan barang, kecuali ada pihak yang bermain curang dengan menimbunnya. Oleh karena itu peran pemerintah pusat-daerah untuk menjamin barang-barang pokok ini aman sampai ke pasar konsumen.
  2. Sisitem Kontrol Harga, penerapan sistem ini juga harus intens mengawal pengendalian harga di masyarakat, jangan karena asumsi seperti kenaikan TDL, gagal panen dan sebagainya membuat harga tidak terkendali tanpa ada kontrol dari pihak terkait, apalagi menjelang lebaran, rentan harga akan megalami kenaikan dan sering kali tidak terkendali.
  3. Operasi Pasar, operasi pasar barang tertentu wajib dilaksanakan oleh pemerintah khususnya oleh kementrian perdagangan. Beberapa barang tentu wajib di kontrol jika sewaktu-waktu mengalami kekurangan pasokan di pasar, untuk itu operasi pasar terhadap barang tertentu, terutama barang kebutuhan pokok wajib dilaksanakan oleh pemerintah.
  4. Kebijakan Moneter, BI tentu sudah memahami akan hal ini, maka penerapan kebijakan moneter dengan menaikan suku bunga maka akan membatasi peredaran uang yang ada di masyarakat pada bulan akhir bulan Juli nanti. Setidaknya kebijakan ini mampu mengurangi konsumsi masyarakat yang berlebihan dan tak terkendali di bulan-bulan tersebut.
  5. Intensifitas kordinasi BI dengan TPID di perkuat, TPID sebagai tim pengendali inflasi di daerah harus tetap intensif memantau pergerakan inflasi di daerahnya. Kordinasi yang intensif dengan BI sebagai pemangku kebijakan moneter juga harus terus dilakukan untuk proses pengendalian inflasi ini agar tidak ada daerah yang luput dari pengamatan dan menyebabkan efek domino bagi daerah-daerah lainnya.
  6. Pengaturan sistem transportasi mudik, H-7 lebaran merupakan wal dari arus mudik dan kemungkinan akan mencapai puncaknya pada H-3 lebaran. Dapat dipastikan permintaan akan BBM sebagai akibat dari arus transportasi yang tinggi akan terjadi. Oleh karena itu, kebijakan pengaturan sistem transportasi ini patut juga menjadi fokus, agar sumbangsih permintaan akan BBM tidak turut serta menjadi asumsi kenaikan laju inflasi.

Menjaga tren positif yang telah dilakukan oleh pemerintah dan BI selama bulan Juni kemarin patut untuk dipertahankan di bulan Juli ini, ancaman terjadi peningkatan angka inflasi di bulan Juli terutama H-7 lebaran wajib menjadi PR bersama untuk mengatasinya serta tetap menjaga stabilitas inflasi selama tahun 2014 ini. Target pemerintah menjaga tingkat inflasi di kisaran 5,3 % sesuai dengan APBN-P 2014 patut menjadi misi bersama semua pihak, terutama pelaku ekonom di negeri ini. dan akhir kata Selamat Menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan 1435 H.

Jember, 2 Juli 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun