Mohon tunggu...
Amir Hady
Amir Hady Mohon Tunggu... sang pembelajar

khalifah fil ardy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kado Milad ke 116 tahun hijriyah buat Muhammadiyah

3 Juni 2025   19:47 Diperbarui: 3 Juni 2025   19:47 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kado Milad ke 116 tahun hijriyah

Alhamdulillah wa syukrulillah, Selamat atas ulang tahun ke-116 Muhammadiyah! Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1446 Hijriyah, Muhammadiyah genap berusia 116 tahun Hijriyah, usia yang lebih dari satu abad ini memang menunjukkan kekuatan dan ketahanan organisasi. Keikhlasan para pemimpinnya adalah salah satu faktor utama yang menjaga kelangsungan Muhammadiyah.

Beberapa hal yang menjaga keikhlasan para pemimpin Muhammadiyah selama lebih dari satu abad:

1. Landasan Tauhid dan Niat Ikhlas karena Allah SWT

Muhammadiyah didirikan dengan niat lurus dan ikhlas semata-mata mencari ridha Allah SWT. Para pemimpinnya memahami bahwa setiap gerak langkah dan amal usaha adalah ibadah. Ini memotivasi mereka untuk berkhidmat tanpa mengharapkan imbalan duniawi, melainkan pahala di akhirat. Konsep "Ikhlas Bermuhammadiyah" berarti segala daya dan upaya dilakukan semata-mata untuk Allah SWT, bukan karena motivasi lain, seperti ambisi jabatan atau pengakuan.

2. Konsistensi pada Prinsip Dakwah dan Tajdid

Muhammadiyah adalah dakwah Islam, amar makruf nahi mungkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran) dan tajdid (pembaharuan). Prinsip ini menjadi kompas bagi setiap pemimpinnya. Mereka memahami bahwa tujuan utama adalah memajukan umat dan bangsa sesuai ajaran Islam yang berkemajuan, bukan kepentingan pribadi atau golongan. Misi tajdid juga mendorong jiwa para pemimpin untuk selalu dinamis dan berinovasi untuk melahirkan karya yang lebih baik.

3. Sistem Kepemimpinan Kolektif-Kolegial

Muhammadiyah menerapkan sistem kepemimpinan kolektif-kolegial. Artinya, keputusan tidak berada di tangan satu orang, melainkan melalui musyawarah mufakat. Ini meminimalisir potensi individualisme dan ambisi pribadi, serta mendorong tanggung jawab bersama. Para pemimpinnya dilatih untuk tidak ambisius mengejar jabatan dan menerima hasil musyawarah dengan lapang dada. Mereka berprinsip bahwa jabatan adalah amanah yang ada periodisasinya, dan tidak ada jabatan yang abadi.

4. Semangat Pengorbanan dan Etos Kerja Tinggi

Sejak awal berdiri, Muhammadiyah dibangun dengan semangat pengorbanan dari para kadernya. Banyak pemimpin yang mengorbankan waktu, tenaga, bahkan harta tanpa mengharapkan balasan materi. Mereka memiliki etos kerja yang didasari dedikasi dan profesionalisme, bekerja dengan maksimal dan sebaik-baiknya ada atau tidaknya imbalan. Keikhlasan ini juga terlihat dari kesediaan mereka untuk tetap aktif dan berkhidmat di Muhammadiyah meskipun sudah tidak menjabat, tanpa mengalami post power syndrome.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun