Fenomena yang menarik hari ini. Pukul 11.00 WIB, aku mampir beli kopi sebelum berangkat shalat Jumat. Â Duduk santai dibawah pohon menikmati panasnya kopi dan udara yang bertiup sepoi-sepoi.
Tak ku sadari, ternyata ada siswa dan siswi yang mengenakan seragam SMA yang telah mendahuluiku menikmati pahitnya kopi hitam.
Pelajaran yang menarik, ternyata kopi starling (penjual kopi keliling) laris manis dinikmati oleh semua kalangan baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan.
Pada umumnya kaum lelaki yang suka menikmati kopi dibarengi dengan suka merokok. Mungkin ada yang mengatakan tidak semuanya penikmat kopi itu merokok. Saya pun setuju dengan pernyataan itu.
Mengambil penilaian pada umumnya tentang kopi yang identik dengan rokok, saya mencoba mengamati tangan dari siswa tersebut. Sekilas tidak terlihat apakah ia memegang sebatang rokok. Setelah beberapa saat, baru tahu bahwa rokok yang menyala disembunyikan di dalam telapak tangannya.
Aku tertawa dalam hati melihat kehebatan siswa tersebut dalam menyembunyikan rokoknya, sehingga dengan sekilas orang tidak akan menduganya kalau ia merokok.
Dalam kita Alala, dikatakan bahwa "Kerono sak temene konco manut kang ngancani" yang artinya; Karena sesungguhnya teman itu ikut (sama) dengan temannya.
Berdasarkan kitab ini, hatiku makin berdebar untuk membuktikan relevansi makna dari kitab tersebut dengan mengamati siswi yang ada didekatnya.
"Yes" kataku dalam hati. Ternyata benar, ia juga merokok.Â
Saya berasumsi, mungkin siswi tersebut ingin menunjukkan bahwa rokok itu boleh dinikmati siapapun tanpa melihat jenis kelamin. Toh jaman nenek moyang, banyak ibu-ibu yang merokok seperti laki-laki pada umumnya.
Kalau berbicara baik buruknya merokok, jelas tertera dalam setiap bungkusnya tentang bahaya merokok.Â