Mohon tunggu...
Pahliyani
Pahliyani Mohon Tunggu... Freelancer - Hamba Tuhan

Menyukai melamun yang ditemani kopi dan musik, lalu tidak memikirkan apa-apa tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkata-kata Kasar Bukan Cara yang Baik Untuk Menunjukkan Sisi Maskulin

29 Februari 2024   09:30 Diperbarui: 29 Februari 2024   09:39 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Bing AI

Dalam sebuah lingkungan sosial yang dinamis dan penuh warna, kata-kata memiliki kekuatan yang tak terukur. Mereka bisa menjadi jembatan yang menghubungkan hati dan pikiran, atau sebaliknya, menjadi pisau yang merobek harmoni sosial. Berkata kasar dan jorok, sebuah praktik yang bagi sebagian orang dianggap sebagai bentuk ekspresi diri atau bahkan simbol kejantanan, pada hakikatnya adalah pilihan yang, jika ditelaah lebih dalam, tidak memiliki manfaat yang substansial.

Pemikiran bahwa menggunakan kata-kata kasar atau jorok dapat menaikkan derajat kejantanan seseorang atau membuatnya lebih disegani di kalangan teman-teman adalah sebuah kesalahpahaman yang telah mendarah daging. Ironisnya, praktik ini justru sering kali menimbulkan efek sebaliknya; mengundang rasa tidak nyaman, menjauhkan diri dari keintiman sosial yang sehat, dan pada akhirnya, merusak reputasi seseorang di mata orang lain.

Kejantanan yang sejati, jika kita harus mendefinisikannya, terletak pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri, bertanggung jawab atas tindakannya, dan menghormati sesama. Kejantanan adalah tentang keberanian untuk berdiri tegak dalam kebenaran, kebijaksanaan dalam memilih kata-kata, dan kekuatan untuk menghadapi tantangan tanpa merendahkan orang lain. Ini adalah kejantanan yang dibangun atas dasar integritas dan karakter, bukan dari seberapa keras atau seberapa sering seseorang bisa berkata kasar atau jorok.

Dalam konteks sosialisasi, berkata kasar dan jorok tidak hanya mengurangi rasa hormat yang diterima seseorang, tetapi juga menutup pintu untuk pembentukan hubungan yang bermakna. Komunikasi yang sehat dan konstruktif adalah kunci dalam membangun dan memelihara hubungan baik dengan teman-teman dan lingkungan sosial yang lebih luas. Kata-kata yang dipilih dengan bijak dapat memperkuat ikatan, membangun kepercayaan, dan mendorong suasana yang positif, sementara kata-kata kasar dan jorok cenderung melakukan sebaliknya.

Lebih jauh lagi, praktik berkata kasar dan jorok sering kali mencerminkan ketidakmampuan seseorang untuk mengartikulasikan pikiran dan perasaannya dengan cara yang matang dan reflektif. Ini bisa menjadi indikasi dari kemiskinan kosakata atau ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif, yang pada gilirannya bisa menghambat kemajuan seseorang baik dalam lingkungan profesional maupun pribadi.

Penting untuk diingat bahwa kata-kata kita adalah cermin dari diri kita sendiri. Mereka bisa menjadi saksi atas kecerdasan, empati, dan kedewasaan kita, atau sebaliknya, menjadi bukti dari ketidakmampuan kita untuk menghargai dan menghormati keberadaan orang lain. Dalam setiap situasi, memilih untuk berkomunikasi dengan hormat dan kebijaksanaan adalah pilihan yang akan selalu membawa manfaat jangka panjang, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang-orang di sekitar kita.

Oleh karena itu, mari kita renungkan kembali praktik berkata kasar dan jorok ini. Bukankah lebih baik jika kita memilih untuk membangun diri dan hubungan kita dengan kata-kata yang menginspirasi, mendukung, dan menghargai? Setiap kata yang kita ucapkan adalah kesempatan untuk menunjukkan kejantanan kita yang sejati, bukan melalui kekerasan kata-kata, tapi melalui kekuatan karakter dan integritas kita. Mari kita jadikan setiap percakapan sebagai langkah untuk mendekatkan diri, bukan menjauhkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun