Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Amerika Serikat Airlangga Hartarto Paparkan Keunggulan Situasi Indonesia

27 Oktober 2022   16:01 Diperbarui: 27 Oktober 2022   16:02 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Situasi global yang tidak menentu akibat berbagai masalah yang terjadi, tak menjadikan Indonesia dalam posisi terancam. Kondisi dalam negeri yang kuat karena ditopang berbagai indikator makro ekonomi tersebut menjadikan Indonesia menjadi pusat perhatian, terutama bagi para pelaku usaha negeri Paman Sam tersebut. Ketertarikan dengan situasi stabil yang dimiliki, ditengah gejolak panjang dan multi dimensi yang mayoritas negara sedang mengalami menjadikan Amerika Serikat bersedia untuk menunggu langkah apa yang hendak dilakukan, terutama untuk kerjasama ekonomi.
 
Saat Gala Dinner yang diselenggarakan oleh United States-Indonesia Society (USINDO) di Washington D.C pada Selasa (25/10/2022), Robert Blake, Co-Chair USINDO (United States-Indonesia Society (USINDO) mengatakan,  data dan iklim bisnis Indonesia mengalami perubahan signifikant dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, perubahan yang terjadi sebagai hasil dari berbagai prioritas yang dilakukan pemerintah, terutama dalam diversifikasi ekonomi serta pengembangan ekonomi digital.

Menurutnya lagi, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development) atau OECD dalam proyeksi terbarunya menyebut bahwa tingkat pertumbuhan PDB Indonesia akan tumbuh 5 persen pada akhir tahun 2022. Sebuah pertumbuhan yang mencengangkan jika dibandingkan dengan pertumbuhan global yang cuma berada di angka 3 persen dan 1,5 persen untuk Amerika.

Bersamaan dengan itu, trend ekonomi Indonesia saat ini juga sangat positif karena beragam indikator yang ada terus menunjukkan penguatan. Mulai dari naiknya jumlah ekspor, tingkat inflasi yang rendah, pasar saham yang tetap kuat dan  pertumbuhan FDI kedua tertinggi di ASEAN. "Perusahaan swasta Amerika Serikat saat ini menanti kabar lebih lanjut dari Pemerintah Indonesia untuk dapat melebarkan ekspansi usahanya di Indonesia," Robert Blake.

Dengan gambaran tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang didapuk sebagai penyampai kata sambutan dalam kapasitas sebagai wakil pemerintah menjelaskan apa yang telah dikerjakan oleh Indonesia di tengah situasi global yang tidak menentu tersebut ."Ketahanan dan kinerja ekonomi Indonesia, ditambah dengan penentuan posisi geopolitik yang seimbang serta kebijakan luar negeri yang cekatan, telah menempatkan Indonesia pada posisi yang kuat untuk menghadapi tantangan politik dan ekonomi sebagai imbas dari pandemi, disrupsi rantai pasok dan konflik Rusia-Ukraina," tegas Menko Airlangga.

Dijelaskan juga oleh Menko Airlangga bahwa dari rilis IMF World Economic Outlook pada bulan Oktober 2022. pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan ada pada angka  5,3 % untuk tahun 2022 serta perekonomian Indonesia akan tetap dalam kisaran 5% pada tahun 2023. Nilai surplus perdagangan diperkirakan dapat mencapai $60 miliar di 2022, yang menunjukkan kenaikan signifikan jika dibandingkan surplus senilai $22 miliar pada tahun 2011," ungkap Menko Airlangga.

Dari paparan yang ada dapat dikatakan bahwa saat ini Indonesia berada dalam situasi unggul dan tepat untuk dimasuki para investor global, terutama  melalui berbagai inisiatif kerja sama internasional.  Alasan utama keungggulan tersebut antara lain karena statusnya yang stabil dan berada di jalur rantai pasok  regional serta global.  Sementara pasar dalam negeri yang cukup besar  mengingat populasi Indonesia dengan pendapatan per kapita yang terus meningkat. Ketiga, potensi proyek investasi yang berkualitas dan konsisten dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Terakhir, dengan menjadi presidensi G20, spotlight yang dimiliki bisa setidaknya memberi gambaran bagi  pebisnis asing tentang apa yang dilakukan Indonesia, utamanya kala berurusan dengan masalah perubahan iklim global yang masih perlu pengananan secara optimal. ""Dengan menjadi tuan rumah KTT G20 pada bulan November di Bali, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya untuk mendapatkan posisi global yang dapat menguntungkan, baik negara berkembang maupun negara maju. Indonesia juga akan melanjutkan kepemimpinan internasional dengan mengampu Keketuaan ASEAN pada tahun 2023," pungkas Menko Airlangga mengakhiri pidatonya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun