Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Budaya Indonesia yang Kian Diperhitungkan Dunia

19 September 2022   17:26 Diperbarui: 19 September 2022   17:30 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan  menjadi tuan rumah perhelatan KTT G20, Indonesia  berkesempatan memperlihatkan kepada dunia nilai-nilai luhur yang menjadi anutan dan landasan cara hidup masyarakatnya.  

Dengan demikian dengan status jabatan Presidensi G20, Indonesia mendapat spotlite dalam menunjukkan eksistensinya di panggung global  sekaligus menjadi determinan dalam hal penyelesain beragam persoalan global atau mancanegara. 

Eksistensi itu bisa dimunculkan lewat pesan-pesan kongkrit yang dirumuskan bersama anggota lain sebagai sumbangan penting dalam memecahkan masalah-masalah yang saat ini sedang melanda dunia, terutama pada tiga isu yang diusung tuan rumah pada KTT G20 tersebut yaitu arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan digitalisasi.

"Dengan kepercayaan menjadi pemimpin G20 dan keketuaan ASEAN tahun 2023 mendatang maka panggung tersebut sekaligus juga menjadikan kita jadi lebih diperhitungkan sekaligus diharap muncul sebagai contoh untuk negara-negara berkembang lain. Semua harapan itu tentu bukan amanah mudah. Untuk bisa mewujudkan apa yang jadi harapan tersebut kerjasama seluruh pihak dalam negeri,  Pemerintah Pusat, Daerah, dan stakeholders baik perguruan tinggi dan UMKM harus dapat membantu suksesnya kepeminmpinan Indonesia dalam teater dunia," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang berkesempatan untuk menghadiri dan menyampaikan sambutan mengenai Jati Diri Bangsa Indonesia dalam Peradaban Dunia pada acara Srawungan Sanak Trah Mangkunegara I di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (16/9/2022).

Harapan untuk muncul sebagai contoh bagi negara-negara berkembang lain kian terasa kuat manakala pada saat dunia tengah dihadapkan kepada beragam krisis, baik ekonomi, politik maupun keamanan, Indonesia tetap mampu bertahan khususnya dalam aspek ekonomi. 

Ini terlihat dari capaian pertumbuhan ekonomi yang tercatat impresif hingga 5,44% pada Q2 2022 serta meneruskan tren pertumbuhan di atas 5% selama 3 triwulan terakhir. Seiring dengan upaya peningkatan ekonomi tersebut, Pemerintah juga berupaya untuk menekan tingkat inflasi terutama terkait bahan pangan yang dijaga paling tinggi pada angka 5%.

Prinsip kerjasama dengan melibatkan semua pihak juga terlihat dari langkah pemerintah pusat yang melibatkan pemerintah daerah dalam upaya menekan laju inflasi tidak kian membubung. 

Bentuk pelibatan Pemerintah daerah dalam upaya menekan angka inflasi itu terlihat dari penyediakan bantuan subsidi dengan memanfaatkan APBD serta membantu dalam menentukan sentra-sentra provinsi untuk dapat menjalin sinergi dan kerja sama antar daerah. Hasilnya, sampai Agustus 2022, sejumlah berhasil mengalami deflasi, salah satunya adalah Surakarta.


"Ini adalah bentuk nyata spririt budaya gotong royong yang kita miliki sejak dulu yang dengan itu membuat angka inflas bisa kita jaga. Keberhasilan menjaganya untuk tetap sesuai target itu juga menjadi gambaran bahwa kita mampu mengatasi masalah ekonomi serta dampak pandemi dengan baik."

Apa yang terlihat itu adalah wujud dari jati diri bangsa yang  hasilnya secara langsung bisa dilihat di panggung internasional melalui data pertumbuhan ekonomi. Sehingga dari sana apa yang kita kenal dengan istilah kearifan lokal itu, telah ambil bagian dalam  mendorong eksistensi dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Aktifitas ekonomi yang disandingkan dengan nilai budaya dan adat istiadat itu menjadi bukti lain bahwa dari sana juga memunculkan  gerak ekonomi di masyarakat. 

Kegiatan yang pada bagian akhirnya juga kembali ke masyarakat dalam bentuk peningkatan kesejahteraan. Sementara bagi pemerintah, capaian tersebut menjadi sesuatu yang bisa dipamerkan ke berbagai bangsa di dunia, bahwa Indonesia bukan bangsa kaleng-kaleng dan tidak bisa memberi sumbangsih kepada persoalan global. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun