Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Berharap dari Moratorium Lahan untuk Dorong Produktifitas Kelapa Sawit Milik Petani

14 Desember 2019   16:03 Diperbarui: 14 Desember 2019   16:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka dalam salah satu poin Inpres 8/2018 juga  menempatkan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sebagai pihak yang melakukan pendampingan dalam upaya peningkatan produktifitas lahan yang nantinya berujung pada peningkatan kesejahteraan para petani tersebut.

Salah satunya tugas GAPKI adalah  membina petani plasma dan petani swadaya agar bisa segera mendapat sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai bukti bahwa petani juga bisa mendapatkan sertifikat perkebunan berkelanjutan.

Ini memang bukan pekerjaaan mudah, karena persoalan yang ada di dalamnya,  mensyaratkan kerjasama beberapa pihak.  Realisasinya tidak bisa dilakukan secara top down, meski ada dana yang bisa diperoleh petani untuk membantu mereka dalam menjalankan program ini.

Selain itu, berbicara soal peningkatan produkitifitas ini juga tak bisa berharap langsung memberi hasil dalam waktu singkat. Butuh tempo beberapa  tahun, agar program ini untuk bisa dapat terlihat.

Namun jika tidak dimulai dari sekarang, maka persoalan petani perorangan ini, akan menjadi seperti api dalam sekam. Di permukaan terlihat tak ada masalah, namun di bawah bara persoalan masih tersisa.  Jika persoalan tersebut, potensi serangan lewat kampanye negative terhadap sawit Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun