Mohon tunggu...
Paber SC Simamora
Paber SC Simamora Mohon Tunggu... Lainnya - Memajukan Kesejahteraan Umum, Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

ASN Pemkab Humbang Hasundutan. Pejuang konsistensi dan Kepatuhan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partisipasi Berdemokrasi Sejak Dini

21 Februari 2017   15:37 Diperbarui: 21 Februari 2017   15:51 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PARTISIPASI BERDEMOKRASI SEJAK DINI

Demokrasi berarti Pemerintahan oleh rakyat, kedaulatan ada di tangan rakyat, tetapi kebanyakan warga Negara memposisikan diri bukan sebagai tuan di Negara sendiri, ketakutan terhadap aparat dan apatisme terhadap penguasa adalah salah satu contoh ketidaksadaran akan posisi warga Negara yang merdeka dan terhormat, apatisme terhadap pembangunan dan penyelenggaraan Negara mengakibatkan tidak ada kontrol yang baik dari ‘tuan” sebagai pemilik Negara dan juga menjadi kesempatan bagi penyelenggara Negara untuk melakukan penyimpangan, terkadang kritik yang dilakukan warga yang aktif sering di salah artikan membuat kepedulian terhadap Negara berkurang.

Untuk sadar sebagai tuan atas Negara sendiri tentu harus didasari oleh kesadaran, pengetahuan tentang fungsi sebagai Warga Negara dan hal ini akan lebih optimal jika ditanamkan sejak usia muda, syarat untuk ikut sebagai Pemilih adalah berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah, sedangkan syarat untuk dipilih adalah usia 21 tahun untuk Legislatif, 25 Tahun untuk Bupati/Walikota/wakilnya, 30 Tahun untuk Gubernur/wakilnya dan 35 tahun untuk Presiden/wakilnya, artinya untuk terlibat secara aktif dalam proses Demokrasi telah dimulai sejak usia 17 tahun atau kelas 2 SMK/SMA secara umum. Keterlibatan secara aktif dalam berdemokrasi juga akan membawa kepada keterlibatan dalam proses bernegara termasuk mengetahui dan memenuhi/melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara.

Sangat sedikit dari Pemilih Pemula yang melek terhadap demokrasi, hal ini mengakibatkanrendahnya kepedulian dan pengetahuan terhadap pembangunan dan penyelenggaraan Negara di tingkat pusat dan daerah, hal ini disebabkan karena faktor internal yaitu usia yang masih belia, kondisi yang masih dalam bangku sekolah, dari eksternal bisa disebabkan profesi orangtua yang tidak aktif dalam berdemokrasi, bahan ajar di luar sekolah berupa media cetak, elektronik yang didominasi hiburan serta lingkungan tempat tinggal.

Pemuda yang tinggal di lingkungan yang aktif dalam proses penyelenggaraan Negara atau keluarga yang aktif berpolitik memiliki ketertarikan yang lebih tinggi terhadap demokrasi, tidak heran banyak politisi yang memiliki anak yang juga seorang politisi walaupun di beberapa tempat menjadikannya sebagai Politik Dinasti. Bagaimana caranya agar generasi muda tertarik dan melek terhadap demokrasi adalah dengan memberikan dorongan agar mereka tertarik berpolitik dan dengan sendirinya akan mencari tahu sendiri tentang politik dan demokrasi tanpa harus disuruh.

Pelaksanaan sosialisasi tentang demokrasi ke sekolah-sekolah adalah salah satu upaya mendorong Pemilih Pemula untuk tertarik berpolitik dan berdemokrasi, dengan melakukan praktek langsung seperti Pemilihan ketua kelas dan ketua OSIS yang mengadopsi sistem Pemilu dengan system yang lebih kreatif akan menambah ketertarikan akan politik dan demokrasi. Peran guru untuk memberi tugas yang ter up date dengan penyelenggaraan Negara terkini akan membuat rasa ingin tahu siswa tinggi, juga yang berkaitan langsung dengan hak-hak mereka sebagai generasi muda akan menjadi dorongan dari dalam diri sendiri untuk lebih bergiat dan mencari tahu tentang kehidupan berbangsa, berdemokrasi dan berpolitik.

Follow up dan kegiatan berlanjut setelah pengenalan demokrasi dan politik adalah ikut aktif dan terlibat langsung, mengikuti Pemilu dan Pilkada hanya saat tertentu saja, sekolah dan Pemerintah Desa/kelurahan sebagai lingkungan riil dapat  mendorong para pemuda untuk aktif di organisasi-organisasi yang legal dan positif, Organisasi-organisasi yang ada berdasarkan bakat dan hobi akan membentuk dan mengasah karakter pemuda dan juga menghindarkan dari tindakan-tindakan yang negatif.

Ketertarikan pada demokrasi dan politik akan melahirkan kepedulian terhadap Negara dan sekeliling, sikap kritis terhadap Pemerintah adalah salah satu contoh kepedulian, aksi demonstrasi/unjuk rasa juga contoh dari kepedulian, asalkan jangan ditunggangi oleh Politisi “senior”, protes-protes yang dilakukan baik di media sosial, di lingkungan tempat tinggal atau sekolah sepanjang disampaikan dengan sopan dan beradab dan tidak mengganggu ketertiban umum adalah salah satu gambaran dari keberhasilan mendidik, karena nantinya saat mereka semakin dewasa, mereka akan semakin matang dan menjadi asset berharga bangsa.

Pada akhirnya akan tercipta generasi muda yang intelek bukan hanya dalam Iptek, tetapi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sikap kritis yang positif karena dilakukan atas dasar kepedulian terhadap Pemerintah, jika Persentase Generasi muda yang melek politik dan demokrasi sangat tinggi, maka ha-hal mendasar yang merusak demokrasi seperti Politik uang, politik SARA, Golput akan hilang dengan sendirinya dan Pemerintahan yang dihasilkan pun tidak lagi ‘bermodal’ besar sehingga tidak punya utang yang kadang memaksa diri untuk ber KKN.

Generasi muda yang mengetahui hak-hak nya sebagai warga, terhindar atau dapat melawan serangan  paham-paham radikal yang umumnya bertumbuh pada masyrakat yang tingkat kebodohannya tinggi, Organisasi Kepemudaan yang selama ini dipandang negatif di masyarakat akan berubah wujud menjadi organisasi yang bermanfaat karena diisi oleh mereka yang berwawasan luas, Ormas radikal akan kehilangan kader karena generasi muda telah didominasi mereka yang berwawasan dan bermartabat tinggi,

Tujuan utama bangsa ini yaitu Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa akan tercapai dimulai dari generasi muda, di saat Indonesia mengalami Bonus Demografi atau pun tidak sedang dalam Bonus Demografi, akan tetap kuat karena Generasi yang dilahirkan telah siap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun