Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kapok Menjadi Petani? Dirikanlah Gudang Sayur, Dijamin Isi Dompetmu "Gembur"

12 November 2021   17:01 Diperbarui: 13 November 2021   03:55 2257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gudang Sayur Dekat Rumahku. Dok. Broto

Kadang dia memberikan bibit buncis, kacang merah, kol, dan pernah pula kami diberikan bibit selada darat.

Gratis? Iya dong. Tapi konsekuensinya adalah; kami wajib menyetor hasil panen sayuran ke gudang tersebut. Dan beruntungnya, bibit yang ditanam rata-rata sukses dan dapat harga sih.

2. Merekomendasikan Jenis-jenis Pupuk Terbaik untuk Tanaman

Mendirikan gudang sayur nyatanya takboleh asal. Jikalau dirimu adalah seorang distributor sayur yang membeli hasil panen dari para petani, setidaknya kamu pernah menemukan kasus di mana dalam sekarung buncis ~misalnya~ ada sebongkah berlian. Eh, maksudku batu.

Mengapa kok bisa ada batu? Ya, kadang ada pula petani yang licik mau menipu timbangan. Padahal? Kalau pemilik gudang sayur cerdas, dirinya pasti paham berapa berat rata-rata setiap jenis sayur dalam satu karung.

Tapi, skill pemilik gudang sayur agar sukses tidaklah cukup hanya membaca timbangan saja. Untuk meraup keuntungan berlipat ganda, mereka juga perlu mengetahui jenis-jenis pupuk yang efektif, mampu meningkatkan hasil panen, sekaligus pas di dompet para petani.

Jika pada keberlanjutannya pupuk itu cocok bagi petani, maka di sanalah peluang gudang sayur untuk berkembang sejengkal demi sejengkal. Yup. Autobuka gudang pupuk. Aha!

3. Menampung Hasil Panen Petani Tanpa Memedulikan Harga Pasar

Sebagai keluarga petani, aku sering kali dibikin kesal oleh para toke alias distributor sayur yang hanya datang di kala ada peluang.

Ketika harga jual sayuran mahal dan kebetulan kami sedang panen, mereka pun datang silih berganti seraya memohon agar hasil panen sayur dijual kepada mereka saja. Biasanya, ditinggalkanlah kepada kami nomor HP.

Tapi sayang, ketika kami sudah betah berniaga dengan mereka dan kala itu harga sayur sedang turun, para penyalur sayur yang memohon-mohon tadi memilih untuk menolak memborong hasil panen dengan alasan "harga murah".

Hebatnya, fenomena ghosting meng-ghosting para penyalur sayur ini bisa menjadi peluang besar bagi para pendiri gudang sayur, khususnya gudang sayur yang ada di seberang rumahku.

Demi memastikan pasokan sayur tetap ada, si pemilik gudang sayur memberi jaminan kepada petani bahwa pihaknya akan selalu menampung hasil panen baik itu di kala harga mahal maupun murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun