Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Begini Cara Saya Melakukan Kegiatan Apersepsi Seusai Libur Lebaran

27 Mei 2021   20:38 Diperbarui: 27 Mei 2021   20:44 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILustrasi Masuk Sekolah Seusai Lebaran. Gambar oleh Mudassar Iqbal dari Pixabay

Di awal-awal penyampaian tema, saya lihat muka mereka agak riang. Namun, setelah saya tegaskan bahwa nantinya bakal ada perang pantun, anak-anak calon pemimpin masa depan ini semakin tertantang untuk meracik pantun.

Alhasil, saya temuilah pantun-pantun keren seperti ini:

Jalan-jalan ke pasar beli abu
Pulang dari pasar ucapkan alhamdulillah
Lebaran mohon maaflah kepada Ibu
Juga mohon maaf kepada Ayah

Ada burung nuri ada burung belibis
Kedua burung itu sedang lelah
Lebaran belum selesai THR sudah habis
Tapi untung kita sudah mulai sekolah

Lebaran kemarin pakai kemeja
Lebaran besok malah dikejar-kejar
Di rumah jangan makan kue lebaran saja
Sesekali bukalah buku dan belajar

.....dan masih ada puluhan pantun lainnya.

3. Meminta Siswa untuk Bercerita Tentang Kegiatan Mereka di Bulan Syawal

Salah satu siswa saya sedang bercerita tentang kegiatan di bulan Syawal. Foto: Ozy V. Alandika (25/05/2021)
Salah satu siswa saya sedang bercerita tentang kegiatan di bulan Syawal. Foto: Ozy V. Alandika (25/05/2021)

Saya sudah bercerita. Daripada memberikan PR, maka mendingan saya meminta siswa untuk bercerita. Mengapa? Karena cerita anak SD itu lucu-lucu. Nah, yang lebih lucu adalah, mereka berani menulis jujur di buku tulis, namun malu-malu untuk bercerita di depan kelas.

Meski begitu, ujung-ujungnya Saya minta juga mereka untuk bercerita. Hahaha

Agar cerita siswa menjadi berkesan dan berbobot, maka di akhir cerita saya sering menghadirkan pertanyaan sederhana namun kritis kepada siswa.

Semisal;

  • Mengapa kok kita setiap kali lebaran selalu meminta maaf kepada kedua orang tua terlebih dahulu?
  • Mengapa kok kita selalu diajak orang tua untuk bersilaturahmi ke rumah Nenek?
  • Mengapa kok ayah dan ibu sering menyuruh kalian pergi bertamu ke rumah tetangga sebelah untuk meminta maaf?

...dan masih banyak pertanyaan lainnya.

Atas berbagai pertanyaan tersebut, sesekali ketegangan di kelas tercipta. Bahkan, ada pula siswa yang adu mulut hanya gegara membahas ke mana sebaiknya silaturahmi yang lebih utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun