Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapresiasi Mas Nadiem yang Menyelipkan "Semboyan Siliwangi" dalam Pidato Hardiknas 2021

2 Mei 2021   14:30 Diperbarui: 3 Mei 2021   16:46 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Nadiem saat berpidato pada upacara Peringatan Hardiknas 2021. Foto: YouTube Kemendikbud RI

Meski begitu, saya tidak terlampau mempermasalahkannya karena belum tentu juga Mas Nadiem "sengaja" menyelipkan semboyan Siliwangi tersebut.

Saya lebih tertarik dengan kecocokan momentum semboyan ini dengan peringatan Hardiknas dalam suasana pandemi untuk kedua kalinya.

Pedekate dengan Semboyan Prabu Siliwangi

Lukisan Prabu Siliwangi di Keraton Kasepuhan, Cirebon.(KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN)
Lukisan Prabu Siliwangi di Keraton Kasepuhan, Cirebon.(KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN)

Sebagaimana diketahui, sosok Prabu Siliwangi tidak lain ialah Sri Baduga Maharaja, yang memimpin Kerajaan Pakuan Pajajaran. Kala itu wilayah Pajajaran itu meliputi Banten, Pontang, Cigede, Tamgara, Kalapa, Karawang, hingga Cimanuk.

Lebih jauh, Sri Baduga ternyata juga dikenal sebagai Ratu Pakuan maupun Ratu Sunda.

Sedangkan Nama Siliwangi sendiri berasal dari kata "Silih" dan "Wawangi", yang berarti sebagai pengganti Prabu Wangi.Dari sana pula hadir anggapan bahwa Sri Baduga adalah pengganti Prabu Wangi, sebagai silih yang telah hilang

Diterangkan oleh Effendy Suryana dalam Kapita Selekta Siliwangi, sejatinya Prabu Siliwangi bertanggung jawab terhadap pelestarian nilai-nilai luhur Sunda sekaligus implementasi nilai-nilai tersebut untuk peradaban manusia di masa depan.

Maka dari itulah, ketika hadir peradaban manusia yang terlampau materialis serta kapitalis, maka segenap sikap kepedulian untuk saling mencerdaskan, saling mengasihi, dan saling mengasuh menjadi sangat penting untuk kembali digaungkan.

Perbaikan peradaban manusia itu kemudian akrab dikenal dengan semboyan Siliwangi "Silih asih, Silih asah, dan Silih asuh".

Silih asih yaitu rasa saling mengasihi yang meliputi mengasihi sesama manusia, mengasihi makhluk ciptaan Tuhan, juga mencintai Tuhan Sang Pencipta..

Silih asah adalah saling memperkuat, menopang, mendukung dalam mencapai kebaikan dan kemajuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun