Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Pria Pukul Kucing Sampai Mati, "Kamu Hebat, Gitu!"

18 Februari 2020   23:05 Diperbarui: 19 Februari 2020   14:13 4150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.termolionline.it/ 

Agaknya makin hari bumi ini makin berduka dan penuh dengan perilaku kegilaan. Pembunuhan, mudah saja terjadi karena emosi, faktor ekonomi ataupun gagalnya kisah percintaan. Dan baru-baru ini, kucing ikut menjadi korban pembunuhan. Entah apa yang merasuki pembunuhnya.

Sebagai salah satu di antara jutaan penyayang kucing, saya merasa kesal dan terkejut saat mengetahui ada seorang pria yang memukuli kucing sampai mati. Tepatnya di Bojong Megah, Bekasi pada Selasa (18/02/2020).

Saat dilihat dari unggahan video yang viral, saya begitu heran dan miris kok pria ini bisa-bisanya tega membunuh hewan yang tiada berakal. Pakai gagang sapu, pula!

Pria yang kemudian diketahui berinisial RH ini kemudian dipolisikan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kasatreskrim Polres Bekasi, Kompol Arman menerangkan bahwa RH bisa dikenakan Pasal 302 KUHP tentang Penyiksaan Hewan dengan ancaman hukuman sembilan bulan penjara.

Jelas saja, ini adalah tindakan penganiayaan. Rasanya seekor kucing tidaklah membahayakan selama ia tidak diganggu.

Bahkan, walaupun kucing diganggu jarang ada dari mereka yang menyerang balik, apalagi jika pengganggunya orang dewasa. Kucing tentu akan keduluan berlari dan menjauh. Apalagi jika ini tentang kucing kampung, barangkali ia datang hanya untuk meminta sedikit makanan.

Tanggapan kemudian datang, Doni selaku salah seorang Animal Defender menganalisis bahwa pelaku sering memukuli hewan. Pelaku dinilai fasih memilih titik tumpul pada senjata yang ia gunakan untuk membunuh kucing, yaitu gagang sapu.

"Dan setelah sekali pukul, dia berlalu santai. Tidak emosional melanjutkan pukulannya, yang bisa memancing perhatian orang lain di sekitar. He is pro," ungkap Doni.

Setelah diusut dan diselidiki, ternyata alasan dibalik pembunuhan kucing jenis persia ini adalah karena sang kucing sering buang kotoran di garasi si pelaku. Dan, pelaku sendiri memiliki riwayat sakit jantung.

"Kesel karena ada kucing sering buang air besar digarasi motor, sementara tersangka ada riwayat sakit jantung. Itu jawaban tersangka namun belum selesai di BAP," ungkap Arman, Selasa (18/2/2020).

Rasanya, kucing jenis apapun semuanya bersifat perihal buang air besar. Kucing cenderung menyukai tempat-tempat berpasir atau tempat sejenis yang menjadikannya mudah untuk mengubur kotoran.

Jika ini di garasi, barangkali sang kucing kepepet, atau kucing tadi tidak bisa keluar dari garasi. Sekali dua kali, kiranya wajarlah. Mungkin kucing tadi masih kecil dan belum diajari buang air besar.

Terang saja, kucing sebenarnya cepat untuk belajar agar tidak buang kotoran sembarangan. Belasan tahun saya memelihara kucing, agaknya setiap kucing kecil hanya butuh sampai tiga kali diajar, dan setelah itu ia bisa buang kotoran di tempat yang seharusnya.

Pukul Kucing Sampai Mati, "Kamu Hebat, Gitu!"

Biarpun suatu saat ada kucing yang buang kotoran sembarangan atau bahkan di depan rumah kita, agaknya tidak perlulah sampai sebegitunya kucing tadi dianiaya. Terlebih lagi jika ini aniaya sampai mati. Apakah kita tidak akan berdosa? Atau, terlalu hebat?

Jahat sekali rasanya jika kasus sepele seperti ini harus berakhir dengan pembunuhan dan penjara. Terang saja, meskipun di luar sana banyak orang phobia dengan kucing, tidak mesti ketika mereka bertemu kucing lantas menganiayanya.

Maknanya, lebih hebatlah orang-orang yang phobia dari kucing daripada para penganiaya dan pembunuh kucing. Orang yang phobia cenderung akan menjauh dari kucing dan berusaha untuk tidak menganggunya.

Dan, yang lebih hebat lagi adalah mereka para peduli binatang. Tidak hanya kucing saja, melainkan juga binatang lainnya yang perlu sentuhan dan uluran tangan manusia. Semoga kita termasuk salah satu di antara mereka.

Sejatinya, hal ini kembali menjadi teguran dan peringatan kepada kita semua sebagai manusia, bahwasannya kucing juga punya hak hidup. Kucing juga punya hak untuk merdeka menjalani hidup mereka, walaupun di alam liar sekalipun.

Membunuh dan menganiaya kucing bukanlah perbuatan hebat. Jangan-jangan beraninya sama kucing saja, sedangkan sama kecoa dan cicak ia takut! Hmm.

Sesekali perlu kita renungkan, kenapa ada kucing yang singgah dan mengeong di dekat kita. Barangkali sang kucing kelaparan dan mau minta makan. Barangkali sang kucing baru saja dibuang oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Atau, barangkali kita yang kurang sedekah?

Akhirnya, keberadaan kucing di sekitar bisa menjadi lahan amal baik bagi kita semua. Bukan sekadar amal, melainkan bisa melembutkan hati dan menyadarkan kita bahwa akhlak itu bukan hanya kepada Tuhan, kepada manusia, dan kepada lingkungan saja, melainkan juga kepada hewan.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun