Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lulus Seleksi CPNS dengan Cara Pandang Dunia Ketiga

18 November 2019   20:54 Diperbarui: 20 November 2019   08:45 5329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seleksi CPNS|Sumber: Surya Tribunnews/Ahmad Zaimul Haq

Dalam cara pandang dunia ketiga, ketika kita menolong orang lain hingga tuntas dan juga bersedekah dengan ikhlas, kita akan mendapatkan nikmat dan rezeki yang tidak terhitung. Rumusnya sederhana:

Misalnya kita sedekah Rp 5.000 dan ikhlas (bernilai 0), maka 5000:0= tak terhingga. Boleh tes pakai kalkulator manapun, hasilnya akan tetap tak terhingga.

Begitulah sejatinya rezeki yang akan kita dapatkan saat menolong orang lain dan bersedekah dengan ikhlas. Dengan memudahkan urusan orang lain dan mengenyangkan perut orang yang kelaparan, kita bisa titip doa kepada Allah agar dimudahkan segala urusan dan niat baik.

Sejatinya, orang yang telah kita tolong pasti akan mendoakan kita walaupun kita tidak memintanya. Doa itu pasti mengarah kepada kebaikan, dan doa yang tulus semakin mudah menembus langit.

Terakhir: Doa Ayah dan Ibu

Ilustrasi ayah dan ibu. (Sumber: asmistansa.ac.id)
Ilustrasi ayah dan ibu. (Sumber: asmistansa.ac.id)
Rasanya untuk yang ini, baik pakai cara pandang biasa maupun cara pandang dunia ketiga pun kesimpulannya tetap sama, yaitu makbul alias manjur. Peran kedua orangtua begitu krusial dalam kehidupan kita, hingganya kita perlu meminta dukungan dan doa kepada keduanya.

Mustahil akan lulus tes CPNS tanpa doa orangtua. Walaupun tidak diminta, mereka pasti akan mendoakan. Jika pun nantinya ada yang lulus tanpa doa orangtua, bahkan tanpa persetujuan orangtua, khawatirnya tidak akan ada berkah dan kebaikan dari profesi PNS ini.

Maka dari itu, seperti yang disampaikan sebelumnya kita tidak perlu terlalu berdarah-darah dalam belajar dan menggapai PNS. Bagaimana orangtua akan meridhoi jika dari mulai pembukaan tes CPNS kita mulai malas cuci piring, malas bangun pagi, malas bantu orangtua, bahkan marah-marah tidak karuan!

Artinya, tidak perlulah segila itu. Lagi-lagi perlu ditegaskan bahwa rezeki tidak sesederhana itu, dan pekerjaan baik bukanlah PNS saja.

Peluang setiap orang sama dan selagi ada kita perlu berusaha. Nantilah berbicara soal lulus, gagal, atau "tahun depan masih buka pendaftaran gak ya?"

Apakah setiap hasil selalu kita yang tentukan? Tidak. Sungguh, Allah Maha Kaya lagi Maha terpuji.

Ending-nya, bersemangatlah.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun