Menjadi yang Terbaik di antara yang Terbaik, bukan yang Terburuk!
Untuk menggapai sukses, kita harus berusaha keluar dari zona nyaman, mengubah kebiasaan, dan meningkatkan kapasitas diri. Dalam meraihnya kita butuh persaingan, baik itu melawan rekan lama, sahabat, mantan, ataupun orang yang belum kita kenal.
Namun, di dalam persaingan sebagian orang lebih cepat merasa puas atas kinerja yang ia dapatkan. Terlebih lagi jika saingannya adalah orang-orang yang minim kapasitas keilmuan dan pengalaman, maka akan cepat sekali menang.
Dari kemenangan itu, mulailah mereka memproklamasikan kesuksesan. Jika bisa dapat ranking 1 dari kelas terburuk, mulailah berusaha keliling kelas memamerkan prestasi dan menunjukkan bahwa "aku sukses ini! Aku berhasil loh!"
Tapi, apakah kita harus berbangga saat menjadi yang terbaik di antara orang-orang lemah?
Harusnya kita meningkatkan level persaingan untuk menggapai sukses. Jika itu soal ranking di sekolah, maka pesaing utama kita bukanlah juara kelas melainkan juara umum di sekolah itu. Jadi, jika di ujung jalan kita terpeleset, setidaknya kita jatuh di ranking 2 umum atau juara kelas.
Tapi jika target kita hanyalah peringkat 5 besar di kelas dan di saat itu kita mengalami down, bisa-bisa kita tenggelam di peringkat terbawah. Sungguh tak enak!
Maka darinya, target sukses adalah menjadi yang terbaik di antara yang terbaik, bukan terbaik di antara yang terburuk. Ini adalah mindset yang akan menentukan tujuan hidup lebih baik.
Semua Makhluk Diciptakan Dalam Kadar Terbaiknya
Jika ada keluhan seperti ini:
Mengapa diri ini begitu lemah?
Mengapa otak ini kurang encer?
Mengapa aku begitu lama menangkap pengertian?
Ah, aku hanyalah orang biasa dari kalangan biasa yang hanya akan jadi orang biasa!