Siang di pucuk tangkai delima
Cukup terang dan kusimpan dalamÂ
jantungku
Mulai menghangat memacu hariÂ
Hingga detaknya menghibur wajah wajahÂ
mungil
Aku berusaha memetik sekuntum senyum
Dari segaris wajah yang kehilangan ayah ibu
Gigil dan tangis dikepung rinduÂ
Di manakah rumah di manakah saudra
Tak boleh layu tak boleh mati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!