Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ibu

18 Oktober 2017   23:37 Diperbarui: 19 Oktober 2017   00:16 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu

Memasuki kamarku, suaranya membangunkan lelapku, membenahi letak selimutku mataku terbuka, ditangannya cintanya menyala. Pada seluruh hidupku darahnya mewarnai hariku. Dan ibuku bidadariku.

Ibu

Adalah dirimu menjadi rembulan malamku, menjadi matahari dalam siangku. Malam begitu cahaya dalam mataku, siang begitu menghangatkan jiwaku, merubah pilu menjadi do,a  bagiku.

Ibu

Air mata mengering disisimu, pelangi pelangi terus bersinar di matamu, cintamu dari rahim hungga kuburku, menyambungkan jalan jalan menjadi lurus. Bahagiaku tak henti selimuti punggungku.

Ibu

Sebanyak bintang bintang, seluruh daun di bumi, sebanyak pasir dipantai terhampar, seluas langit do'a do'aku 

menjadi

Permohonan suciku

Ampunan bagimu 

kemudian syurga 

kemudian syurga

Bagimu.

Cimahi,18 Oktober 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun