Meskipun ada upaya nyata, Tana Toraja masih menghadapi sejumlah kendala yang perlu diatasi. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan belum memilah sampah. Ini merupakan tantangan terbesar yang menjadi akar permasalahan.
Lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang masih menggunakan sistem open dumping (terbuka) dan luas lahan yang kurang memadai menjadi masalah. TPA Tanah Malia, Rantetayo dilaporkan sudah menampung sampah hingga 10 ton per hari, dan pembenahan TPA menjadi salah satu fokus Pemda.
Saat ini, sistem pengumpulan sampah dari sumbernya masih tercampur, sehingga proses daur ulang tidak maksimal. Selain itu, kurangnya SDM dan anggaran untuk pengawasan juga menjadi penghambat.
Semoga dengan hadirnya IPST, pengolahan sampah dapat lebih efektif, memberi manfaat bagi masyarakat, serta mewujudkan Tana Toraja Masero.
Upaya nyata Pemda Tana Toraja telah menunjukkan inisiatif dan komitmen serius dalam menangani masalah sampah melalui kebijakan, regulasi, dan program-program di lapangan. Namun, untuk mencapai pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, serta peningkatan infrastruktur dan sistem pengelolaan yang lebih modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI