Seperti diketahui, Ole Romeny adalah pencetak gol kemenangan. Sementara Ridho dan Hubner adalah duet palang pintu yang beberapa kali mematikan peluang matang Bahrain. Selain itu, Hubner tampil layaknya pemain pribumi asli Indonesia. Ia selalu membakar semangat para suporter.Â
Alex Pastoor adalah aktor dibalik perubahan permainan timnas. Asisten Kluivert ini sangat jeli melihat kelemahan tim lawan dan juga kelemahan timnas untuk segera dibenahi. Di samping itu, ia aktif mengontrol permainan timnas dan lawan.
Semangat juang dan ekspresi patriotisme membela panji Garuda dan Merah Putih ditampilkan oleh semua pemain. Seolah tak ada pemain naturalisasi. Semua mengekspresikan ke-Indonesia-annya. Kekompakan tim sudah terlihat, semua butuh kemenangan.Â
Perbaikan ke depan adalah bagaimana menajamkan sektor penyerangan. Banyak peluang Marselino Ferdinan yang terbuang. Pun demikian dengan Eliano Reijnders. Perlu ada kematangan di sektor pencetak gol ini.
Dua lawan tersisa timnas Garuda adalah Cina dan Jepang yang akan dimainkan pada bulan tanggal 5 dan 10 Juni 2025 mendatang. Optimisme bisa mengalahkan Cina di SUGBK dan semoga bisa menahan Jepang di kandangnya.Â
Klasemen Sementara Grup C
Kemenangan atas Bahrain kini menempatkan Indonesia di posisi keempat klasemen sementara di Grup C. Posisi yang bisa menembus kualifikasi babak keempat. Tetapi posisi itu masih rawan dirampas Bahrain dan Cina.Â
Peluang lolos langsung ke Piala Dunia sepertinya sudah berat mengingat Australia saat ini duduk di peringkat kedua dengan 13 poin. Pasukan Kluivert akan banyak tergantung dari hasil laga lainnya, di mana Australia masih akan bertemu Jepang dan Arab Saudi.
Mengamankan posisi lolos ke babak kualifikasi putaran keempat adalah target realistis untuk timnas saat ini.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kini sedikit bernafas lega melihat hasil ini. Bagaimanapun juga ia bertanggungjawab besar untuk proyek naturalisasi para pemain timnas. Kegagalan lolos ke Piala Dunia adalah luka untuk Indonesia.Â
Jalan masih ada, Indonesia.